Lengkung indah bibir itu
Mengajak obsidianku ber-angan padamu
    Teremat kusut logikaku
     Menaruh rasa yang kian memilu
  Â
Rasa yang selalu menggebu
Disaat hati enggan cicipi cinta lagi
  Â
Pernah,
Berandai bodoh hati bisa kukuasai
Demi semua jiwa yang sama,
aku tak akan jatuh padamu
  Â
Hingga,
Bulir air mataku tak lagi perlu tumpah
Perih sakit ini tak lagi usah kurasa
  Â
    Karena senyum ini, selalu tersungging dalam peran belaka
      Peran akan seseorang yang salah menaruh cintanya
 #Event Menulis Puisi Menuju 1000 Karya
  Surabaya, 16/05
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!