Mohon tunggu...
Zaki Ainurrofiq
Zaki Ainurrofiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seperti Langit, Hidup Ini Sering Bertukar Cuaca.

30 Desember 2024   06:47 Diperbarui: 30 Desember 2024   06:47 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto langit malam (sumber : https://www.instagram.com/p/Cv4ymwAprqx/?igsh=N2lsbGZlMDJod3c4) 

Langit tak selamanya memberi cuaca yang kamu suka. kadang kamu berada dalam cuaca cerah, kadang pula kamu berada dalam badai yang menggoyahkan batinmu, lalu kamu hanya bisa menangis. tidak mengapa jika kamu menangis, Allah tidak akan menyalahkanmu atas rasa sedih itu, sebab itu yang kamu perlukan.

Sungguh Allah tidak mengganggap bahwa kamu tidak sabar, sebab Allah tidak menciptakan robot didalam dadamu akan tetapi Allah menciptakan seorang manusia yang memiliki perasaan. bahkan dalam Qur'an bahwasanya para nabi saja bisa bersedih dan menangis. lantas mengapa Allah menyalahkanmu jika kamu bersedih dan menangis?. Sebab rasa sedih itu karunia dari Allah agar kamu dapat berkeluh-kesah, ketika kamu bertemu dengan tuhanmu yang sangat mencintaimu, berbicara dengan-Nya untuk mengeluarkan isi hatimu. sungguh Allah tahu masalahmu.

percayalah setiap cuaca dilangit memiliki maksud untuk kamu nikmati dan pelajari. selama mana kita percaya yang melukis cuaca dilangit adalah sang maha bijaksana, setiap warnanya akan membuat hidup lebih lengkap dan sempurna. jika kamu bisa menikmati setiap perubahan cuaca dari langit, lantas mengapa kamu tidak menikmati hidupmu sedangkan semua itu di ciptakan oleh tuhan yang sama?.

Maka, nikmatilah setiap fase hidupmu dengan penuh keikhlasan dan keyakinan. Sebab, Allah yang menciptakan hidupmu adalah Allah yang paling tahu apa yang terbaik untukmu. Seperti langit yang terus berganti warna, hidupmu adalah kanvas yang dilukis oleh Sang Maha Bijaksana, dan setiap goresannya memiliki makna yang indah. Tetaplah percaya, setiap badai akan berlalu, dan pelangi selalu menanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun