Mohon tunggu...
Zakiah DwiNur
Zakiah DwiNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menganalisa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pria Konyol yang Singgah

28 Juli 2023   00:50 Diperbarui: 28 Juli 2023   01:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haii, sedikit berbagi experience menarik, pernah ga sih ngalamin ada di sebuah hubungan yang isinya gitu-giru aja? Berproseslah dan jangan sesekali terus berputar-putar disana, kadang ya jadi perempuan itu merugikan hanya karena ia terlalu mudah berharap, terlalu mudah menaruh harapan baik kepada laki-laki nya, sesuai pengalaman, aku pernah mengalami hubungan yang jauh lebih aneh dibandingkan kata toxic relationship, hati yang ingin namun diri yang tak menerima, hati memang ingin butuh seseorang itu ada, tapi diri yang tak bisa menerima, hanya menjadikannya kebutuhan diri sendiri semata, kadang kalo posisi cape lelah butuh banget superhero yang bilang 'semangat yaa, kamu kenapa, how's ur day bla blaa' ternyata yang selama ini di cari gabisa datang dari orang baru gitu aja yang bahkan asing, lebih asing dari diri kita sendiri, takut senang takut senang rasa nya, lantas apa yang mesti di bayangkan dari seorang priaku dulu? Tidak ada.

Konyol sekali tuhan mempertemukan kita, harus nya waktu ku tidak ku buang sia-sia kemarin, tulus saja tidak cukup bagi nya, ternyata selama ini banyak sekali hak mu di atas rezeki ku ya, anggap saja begitu. Seharusnya aku tak perlu mempertahankannya layaknya kamu manusia yang penuh arti kemarin, walau sedikit jauh terlambat untuk buka mata setelah berlalu-lalu ku tutup tapi tuhan punya cara nya sendiri membawaku pergi dari cerita pria konyol ini, bahkan tidak dengan banyak nya kecewa, sejati nya kamu jauh lebih pantas merasa kecewa dan malu dibanding diri ini.

Kemarin, aku hanya lari menjauhi diri sendiri, tak ingin dengar dan kembali, terkadang sulit di tebak pria itu, hidup nya masih jauh perlu mendapatkan empati tapi sudah terlalu yakin menjadi diri yang layak di singgahi, terlalu banyak buang buang waktu bersama nya, lantas inilah alasan pergi.

Yap hidup adalah pilihan, jauh dari sebelum  mengenal pria itu aku sudah tau apa tujuan ku terlebih dahulu, jadi tak pernah ada penyesalan yang perlu sekali di sesali, dan sekarang kembali melanjutkan tujuan ku ke depan, kembali menjadi diri sendiriiii, ya setelah bersusah payah aku menemukan nya kembali, laki laki itu sedikit seperti manusia yang berpura-pura memakai hati sedangkan dirinya sendiri tidak memiliki hati walau bahkan hanya sedikit, bagaimana bisa ia memperbaiki diri yang penuh hancur ini sedangkan diri nya jauh lebih lebur, semoga hari mu baik dan aku jauh lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun