Mohon tunggu...
Zakiah
Zakiah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Buatlah setiap detik bernilai dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menavigasi Emosi: Mengelola Perasaan saat Teman Sejawat Berpamitan

29 Agustus 2023   23:23 Diperbarui: 29 Agustus 2023   23:25 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menavigasi Emosi: Mengelola Perasaan saat Teman Sejawat Berpamitan

Pada suatu titik dalam karier kita, kita pasti akan menghadapi momen perpisahan dengan teman sejawat. Baik mereka pindah ke posisi baru, berpindah perusahaan, atau memilih jalur yang berbeda, perpisahan seperti ini bisa menjadi pengalaman yang penuh emosi. 

Bagaimana kita dapat mengelola perasaan kita dalam situasi ini? Bagaimana kita dapat menjaga profesionalisme sambil tetap menghormati hubungan personal yang telah terjalin? Inilah inti dari menavigasi emosi saat teman sejawat berpamitan.

1.  Mengenali Emosi yang Muncul

Pertama-tama, penting untuk mengenali dan memahami emosi yang muncul saat kita mendengar berita tentang perpisahan teman sejawat. Emosi seperti sedih, cemburu, kehilangan, atau bahkan kegembiraan karena mereka memulai babak baru dalam hidup mereka, semuanya bisa muncul dalam berbagai intensitas. Mengakui emosi ini adalah langkah awal untuk mengelolanya secara sehat.

2.  Berbicara Terbuka dengan Teman yang Berpamitan

Salah satu langkah penting dalam mengelola perasaan adalah dengan berbicara terbuka dengan teman yang akan berpamitan. Jika Anda merasa nyaman, Anda bisa berbicara tentang perasaan Anda terhadap perpisahan ini. Hal ini bisa membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang alasan perpisahan mereka, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi perasaan mereka juga.

3.  Fokus pada Positif

Ketika teman sejawat berpamitan, cobalah fokus pada hal-hal positif yang mereka bawa selama bekerja bersama. Ingatlah prestasi bersama, momen-momen berharga, dan kontribusi yang telah mereka berikan. Mengenang hal-hal ini dapat membantu meredakan sedikit rasa kehilangan yang mungkin Anda rasakan.

4. Tetap Terhubung

Pergi tidak selalu berarti hilang. Saat teknologi semakin canggih, menjaga hubungan dengan teman sejawat yang berpamitan bisa lebih mudah dari sebelumnya. Manfaatkan media sosial, pesan teks, atau panggilan video untuk tetap terhubung. Merawat hubungan ini dapat memungkinkan Anda untuk tetap terlibat dalam perkembangan mereka dan memberi dukungan dalam perjalanan baru mereka.

5. Menciptakan Kenangan Baru

Pergi nya seorang teman sejawat juga dapat menjadi peluang untuk menciptakan kenangan baru dengan anggota tim yang tersisa. Ini bisa menjadi waktu yang baik untuk mengadakan pertemuan tim, mengadakan acara khusus, atau bahkan berpartisipasi dalam proyek baru bersama-sama. Dengan cara ini, Anda bisa menjaga semangat tim tetap tinggi sambil membantu mengalihkan perhatian dari perpisahan.

6. Menggunakan Perpisahan sebagai Peluang untuk Pertumbuhan

Perpisahan teman sejawat juga dapat dilihat sebagai peluang untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Ini bisa menjadi saat yang baik untuk mengambil tanggung jawab baru, mengembangkan keterampilan yang lebih lanjut, atau bahkan menjalin koneksi dengan anggota tim lainnya. Dengan melihat perpisahan ini sebagai titik awal untuk perubahan positif, Anda dapat merasa lebih termotivasi untuk melangkah maju.

Perpisahan teman sejawat adalah bagian alami dari dinamika lingkungan kerja. Saat kita menghadapi perpisahan ini, kita dihadapkan pada berbagai emosi. Namun, dengan mengenali dan mengelola emosi ini secara positif, kita dapat menjaga profesionalisme sambil tetap menghormati hubungan pribadi yang telah terbentuk. Perpisahan juga bisa menjadi peluang untuk menciptakan kenangan baru dan mendorong pertumbuhan baik secara individu maupun sebagai tim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun