Mohon tunggu...
Zakiah
Zakiah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Buatlah setiap detik bernilai dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membentuk Hubungan yang Sehat: Menghadapi Pemimpin yang Cenderung Arogan

9 Agustus 2023   22:29 Diperbarui: 9 Agustus 2023   23:24 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: istockphoto.com

Pemimpin memiliki peran penting dalam membentuk dinamika kerja dan budaya organisasi. Namun, terkadang kita dapat menghadapi situasi di mana pemimpin cenderung bersikap arogan. Bagaimana seharusnya kita menghadapi pemimpin semacam ini dan tetap menjaga hubungan yang sehat? 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi strategi untuk membentuk hubungan yang positif dengan pemimpin yang cenderung arogan.

1. Mengembangkan Empati

Langkah pertama adalah mencoba memahami perspektif pemimpin. Terkadang, perilaku arogan dapat berasal dari tekanan, ketidakpastian, atau harapan yang tidak realistis. Mengembangkan empati membantu Anda melihat situasi dari sudut pandang mereka dan membuka jalan untuk komunikasi yang lebih baik.

2. Pilih Waktu yang Tepat

Ketika Anda ingin mengajukan pendapat atau memberikan masukan, pilih waktu yang tepat. Carilah saat-saat ketika pemimpin lebih terbuka untuk mendengar dan menerima informasi. Menghindari momen di mana pemimpin sedang tegang atau sibuk dapat membantu menghindari konfrontasi yang tidak perlu.

3. Komunikasi Terbuka dan Jujur

Penting untuk berbicara secara jujur dan terbuka dengan pemimpin yang cenderung arogan. Namun, pilihlah kata-kata dengan bijaksana untuk menghindari menyinggung perasaannya. Fokus pada fakta, data, dan dampak positif dari saran atau masukan Anda.

4. Menawarkan Solusi Konstruktif

Ketika Anda menghadapi masalah atau tantangan, tawarkan solusi konstruktif. Pemimpin mungkin lebih terbuka untuk menerima kritik jika Anda juga memberikan alternatif yang membangun. Ini juga menunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk membantu mengatasi masalah.

5. Jaga Keseimbangan

Meskipun penting untuk berbicara dengan jujur, hindari menjadi terlalu tegas atau menantang. Jaga keseimbangan antara memberikan masukan yang diperlukan dan menghormati otoritas pemimpin. Menghindari konfrontasi yang berlebihan dapat mempertahankan hubungan yang baik.

6. Gunakan Keahlian Anda

Berdasarkan keahlian dan pengalaman Anda, tawarkan kontribusi yang bernilai bagi organisasi. Ketika pemimpin melihat Anda sebagai sumber pengetahuan dan keahlian, mereka mungkin lebih cenderung mendengarkan Anda dengan lebih serius.

7. Bekerja dalam Tim

Jalin kerjasama dengan rekan kerja lainnya untuk membentuk pendekatan yang komprehensif dalam menghadapi pemimpin yang arogan. Membentuk front bersama dapat memberikan kekuatan dan mendukung upaya untuk membentuk budaya kerja yang lebih inklusif dan saling menghormati.

8. Mencari Dukungan dari Atas dan Bawah

Dalam situasi yang lebih sulit, pertimbangkan mencari dukungan dari sesama rekan kerja atau atasan Anda. Mereka mungkin memiliki pandangan yang berbeda dan pengalaman dalam menghadapi pemimpin yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun