Menurut WHO (2018), Â kelompok generasi muda ialah kategori penduduk berusia 15-24 tahun. Sedangkan definisi pemuda menurut peraturan perundang-undangan adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Selanjutnya menurut UU Tahun 2009 Tentang Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.
Namun, ancaman penyalahgunaan narkotika menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Generasi muda adalah aset berharga bangsa, mereka adalah harapan masa depan yang perlu dilindungi dan dibimbing dengan baik.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun generasi muda yang tangguh, yang memiliki pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan untuk menghindari penyalahgunaan narkotika.
Artikel ini akan menjelaskan strategi pencegahan narkotika yang dapat diterapkan khususnya untuk siswa, guna membantu membangun generasi muda yang tangguh dan terhindar dari bahaya narkotika.
1. Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan dan kesadaran tentang bahaya narkotika merupakan langkah awal yang penting dalam pencegahan narkotika.
Siswa perlu diberikan pemahaman yang jelas tentang dampak negatif narkotika pada kesehatan fisik, mental, dan sosial. Program-program pendidikan yang terstruktur dan komprehensif harus diterapkan di sekolah untuk memberikan informasi yang akurat dan up-to-date tentang narkotika, termasuk jenis-jenis narkotika, efek sampingnya, dan konsekuensi hukum.
Selain itu, penting untuk melibatkan keluarga dan masyarakat dalam upaya ini, sehingga kesadaran akan bahaya narkotika dapat ditanamkan secara holistik.
2. Pembangunan Keterampilan Sosial dan Emosional: Membangun keterampilan sosial dan emosional siswa merupakan strategi yang efektif dalam pencegahan narkotika.
Siswa perlu dilengkapi dengan keterampilan yang memungkinkan mereka untuk mengelola stres, membuat keputusan yang tepat, dan mengatasi tekanan sehari-hari tanpa bergantung pada narkotika.
Program pelatihan keterampilan sosial dan emosional dapat mencakup komunikasi efektif, pemecahan masalah, pengelolaan emosi, peningkatan harga diri, dan pengembangan kepercayaan diri.