Desa Cikahuripan, yang terletak di dataran tinggi Kabupaten Sumedang, dikenal sebagai salah satu desa agraris dengan potensi pertanian yang luar biasa. Mayoritas masyarakat desa ini menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, yang kini terus berkembang dengan penerapan metode modern dan keberagaman hasil pertanian.Â
Sumedang, Jawa Barat –Hal tersebut menjadi sorotan kami pada saat kami menyambangi desa ini untuk melaksanakan KKN P2MB yang dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan. Kami pun sempat mendatangi salah satu petani yang ada di Desa Cikahuripan, yakni Pak H.Kardi. Yang kebetulan merupakan orang yang memberikan tempat bagi kami (mahasiswa KKN) tempat untuk singgah selama disana.
Selama kami tinggal disana, seringkali kami melihat cabai dan tomat yang segar dengan kualitas cukup baik yang baru dipanen. Hasil perkebunan Pak H.Kardi ini pun telah banyak dikirim ke berbagai daerah, salah satunya ke Cirebon.
Kami pun sempat ikut dengan beliau untuk ikut menanam bibit pohon cabai yang akan ditanam. Lokasi kebunnya tidak jauh dari tempat beliau tinggal, hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari kediaman beliau. Pada saat itu saya dan rekan saya Rizki sempat ikut dengan beliau untuk pergi ke kebunnya.Â
Setelah sampai di tempatnya, sudah banyak para pekerja beliau yang sedang menanam pohon cabai. Kurang lebih ada 8 orang petani lainnya yang sudah ada disana, kebanyak didominasi oleh laki-laki. Dengan luas kebun yang cukup luas memerlukan tenaga petani yang banyak juga.
Sesampainya disana, kami pun ikut mencoba bagaimana caraÂ
menanam pohon cabai. Ternyata ada beberapa aturan yang dilakukan dalam menanam bibit pohon cabai tersebut. Yakni dalam satu lubang media tanam, ditanam 2 buah bibit pohon. Kemudian jarak antara lubang media tanam diberi jarak kurang lebih 10-15 cm.ÂSelain pohon cabai, kami pun melihat pohon tomat yang buahnya sudah banyak yang berwarna merah, yang dalam beberapa hari kedepan tomat tersebut sudah siap panen.
Cikahuripan, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H