Mohon tunggu...
Zaki Mulyono
Zaki Mulyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo selamat datang, saya Zaki terima kasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mesin Parkir di Braga Bandung, Efektif atau Tidak?

22 Desember 2023   21:10 Diperbarui: 22 Desember 2023   21:19 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat, Bandung menawarkan banyak cara menata kota agar terlihat semakin indah. Salah satunya adalah mesin parkir elektronik (e-Parkir), mesin berwarna merah ini menarik banyak perhatian. Ada yang menganggapnya tidak efektif, ada pula yang menganggap mesin ini bisa mewakili citra kota Bandung yang modern.

Jika Anda pergi ke Jalan Braga Bandung, Anda mungkin melihat pemandangan yang berbeda. Terlihat penampakan mesin berbentuk kotak berwarna merah yang mencolok. Bentuknya mirip dengan kotak surat, namun ukurannya sedikit lebih besar. Ya, benda ini adalah kotak mesin parkir. Mesin parkir elektronik ini merupakan mesin yang memungkinkan Anda membayar biaya parkir dengan sistem prabayar.

Mesin tersebut diresmikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil pada 24 Desember 2013 dan menarik perhatian masyarakat. Walaupun saat itu masih ada lima, dan yang satu masih dalam tahap uji coba, namun benda ini selalu menjadi perbincangan hangat khususnya bagi masyarakat Bandung.

Berdasarkan pengamatan saya hari Jumat 22 Desember 2023, kondisi dan kondisi mesin parkir mulai terabaikan. Pasalnya, jika dilihat dari kondisi kotak mesin parkir, beberapa bagian kotak mulai mengalami kerusakan, seperti tombol-tombol yang terlepas dan cat bodi yang mulai terkelupas.

Mesin parkir ini menjadi sorotan dari warga setempat dan pengunjung karena dinilai tidak praktis dan malah menjadi hambatan dalam proses transaksi parkir. Warga menyebutkan berbagai kendala yang mereka hadapi, mulai dari sulitnya mengoperasikan mesin hingga lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembayaran.

Selain itu, banyak pengunjung yang merasa kesulitan dalam menggunakan mesin parkir elektronik. Mesin yang dirancang untuk memudahkan proses pembayaran malah menjadi momok bagi sebagian pengunjung yang tidak terbiasa dengan teknologi tersebut. Kesulitan mengoperasikan kartu elektronik atau tidak mempunyai kartu elektronik menjadi masalah umum yang dihadapi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sementara itu, petugas parkir di sekitar jalan Braga juga memastikan mesin parkir memang bisa digunakan. Karena sebagian besar pengendara motor merasa agak sulit untuk menghindari penggunaan uang tunai.

 "Sebenarnya mesin parkir bisa digunakan dan mengoperasikan nya sangat mudah, cukup pakai kartu e-money. Tidak ada yang rusak. Hanya saja pengendara sepeda motor sering memberi uang tunai, bukan e-money". Padahal harganya sama," kata Bapak Hadi, salah satu juru parkir di jalan braga kota di Bandung.

Bahkan sekarang rata-rata pengunjung yang parkir di jalan Braga membayar parkir menggunakan kartu e-money milik juru parkir, jadi pengunjung membayar cash ke juru parkir lalu juru parkir menyetorkan uangnya ke mesin parkir menggunakan e-money nya.

Saran saya untuk mendukung penggunaan mesin parkir elektronik, pemerintah juga harus menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat. Pelatihan ini akan memberikan panduan praktis tentang cara menggunakan mesin parkir, termasuk langkah-langkah pembayaran dan solusi untuk mengatasi masalah umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun