Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau yang dihubungkan oleh laut. Kondisi geografis tersebut menjadi kendala dalam pemerataan akses energi di Indonesia, seperti akses energi listrik, energi untuk keperluan transportasi dan energi untuk aktivitas memasak di rumah tangga. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk merepresentasikan kondisi tidak meratanya akses energi adalah rasio elektrifikasi yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Rasio elektrifikasi di beberapa daerah, seperti Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTT masih di bawah angka 70 %, bahkan di Papua baru mencapai 44,4 %. Angka 44,4 % menunjukkan bahwa baru 44,4 % warga Papua yang dapat mengakses energi listrik. Lampung yang memiliki rasio elektrifikasi 82,89 % masih saja mengalami masalah krisis daya yang berakibat pada pemadaman listrik sebanyak 3 jam dalam sehari. [2] Di Pulau Bebalang, Manganitu Selatan, Sulawesi Utara, listrik hanya menyala dari jam 18.00 -21.00 yang digunakan untuk lampu penerangan. [3]
Sementara itu, pasokan BBM dan gas yang digunakan untuk kebutuhan transportasi dan keperluan rumah tangga di beberapa daerah mengalami keterlambatan pasokan. Keterlambatan pasokan BBM dan gas dapat menyebabkan matinya aktivitas perekonomian di suatu daerah. Basis-basis minyak dan gas Indonesia [4]
Â
Referensi:
[1] http://www.pulaubunga.com/2015/08/31/1168/rasio-elektrifikasi-ntt-berada-di-zona-merah.html
[2] http://lampung.tribunnews.com/2015/09/28/pln-lampung-krisis-daya-listrik-mati-3-jam-sehari
[3] Laporan KKN PPM UGM 2014 unit SLU 01
[4] http://www.publicapos.com/ekonomi/1667-distribusi-bbm-luar-jawa-buruk-bisa-matikan-perekonomian
*) Gambar 1. Rasio Elektrifikasi di Indonesia sampai semester 1 tahun 2015 [1]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H