Ketika ada isu pemanasan global muncul pada salah satu sumber para wartawan mengambilnya kemudian mengutip kembali pada media, namun demi keseimbangan berita, para wartawan juga mengambil berita yang sama namun berbeda sumber. Hal ini dilakukan agar ada keseimbangan berita dalam ruang redaksi dan kemudian ditampilkan.
Beberapa ilmuan percaya bahwa studi tentang beberapa inti es di kutub (utara dan selatan) mengalami proses pencairan akibat dari produksi karbon dioksida manusia yang berpotensi bahaya selama pemanasan planet ini. Tapi sikap skeptis dari sebagian orang berpendapat bahwa tidak ada bukti peringatan melebihi variasi alami iklim dunia. Dengan kata lain, tidak ada bukti peringatan yang mendahului munculnya variasi alam iklim Dunia. Jadi, isu tentang global warming selama ini dianggap hanya sebagai konstruksi sebagian orang yang peduli tentang lingkungan saja yang mempengaruhi publik untuk kepentingan tertentu mereka semata.
Media baru dan lingkungan online
Media Baru
Adanya “media baru” dapat membantu wartawan keluar dari dari ‘belenggu’ di mana wartawan memiliki keterbatasan dalam memberikan informasi pada media. Hal ini dikarenakan elite media yang memiliki kepentingan lain sehingga isi dalam berita pun dibuat sesuai kebutuhan mereka sendiri. Salah satu contoh yaitu, menyusut lubang berita pada media mainstream.
Dengan adanya “media baru” ini siapa saja dapat menuliskan perasaan ke dalam blog sehingga dapat dengan mudah dibaca oleh siapa saja yang mengakses blog tersebut. Salah satu contoh dengan adanya “media baru” ini memunculkan sumber berita independen dan komentar tentang lingkungan, hal ini sangat mudah dilakukan sekarang karena adanya layanan berita lingkungan secara online dan blog independen, kemudian masyarakat profesional untuk jurnalis lingkungan.
Lingkungan Online
Mendengar kalimat tentang lingkungan online, kita semua pasti berpikir tentang “dunia maya” atau dunia internet. Lebih mendalam lagi tentang lingkungan online, “lingkungan baru” ini memiliki jaringan yang tak terbatas, melampaui berbagai benua, ini berbeda dengan media mainstream yang hanya terbatas. Media baru tersebut mendefinisikan ulang peran tradisional dari sumber berita dan bacaan.
Masyarakat Profesional untuk Jurnalis Lingkungan
Untuk dunia saat ini masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menulis tentang lingkungan dapat dengan mudah menuangkan isi hatinya ke dalam blog pribadinya. Seperti salah satu contoh media yang dapat digunakan oleh masyarakat umum yaitu kompasiana, ini anak cabang dari Kompas. Media ini mendapat tempat yang sangat baik di masyarakat indonesia, terbukti bahwa yang memiliki akun kompasiana ini sudah mencapai kurang lebih 275 ribu akun. Ini terbukti bahwa masyarakat indonesia saat ini sudah mulai berpikir tentang pentingnya menulis.
Namun, ini hanya masyarakat yang mencoba menuangkan ide dan isi hatinya di media sosial, berbeda dengan mereka yang sudah profesional seperti wartawan lingkungan yang bekerja di media. Dan wartawan yang bekerja di organisasi besar dunia seperti APFEL atau Organisasi Asia Pasifik Forum Wartawan Lingkungan dan wartawan lingkungan profesional, yang merupakan organisasi lingkungan tertua.