Meskipun status tanggap darurat covid-19 yang ditetapkan pemerintah semenjak 29 Mei 2020 lalu telah berakhir. Namun tren pergerakan kasus virus ini masih terjadi, itu dibuktikan dengan masih banyaknya lonjakan kasus positif yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.Â
Data BNPB mengungkapkan bahwa sampai november ini tercatat 448 ribu kasus dengan penambahan 3000an kasus perharinya. WHO menyebutkan bahwa virus ini tidak akan berakhir dengan waktu yang cepat. Untuk itu masyarakat diharapakan untuk bisa hidup berdampingan dan melakukan adaptasi dengan covid-19 ini.
Hal ini tentu mempengaruhi semua aspek kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan. Dunia pendidikan menjadi salah satu yang terdampak oleh pandemi ini. Sehingga mengharuskan lembaga pendidikan untuk menyesuaikan diri agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Setiap tindakan atau keputusan yang diambil tentu memiliki resiko tersendiri. Kepala sekolah sebagai pembuat kebijakan di sekolah harus mampu mengambil keputusan demi keberlangsungan proses pembelajaran di masa pandemi.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan diambil dengan beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan ditetapkan, ada tahapan yang perlu dilakukan dalam membuat sebuah keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih sampai pada pengambilan keputusan terbaik. (Pahudin 2016)
George R. Terry mendefinisikan pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. (Nilasari 2016)
Kemudian Sweeney dan Farlin mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses dalam mengevaluasi satu atau lebih pilihan dengan tujuan untuk meraih hasil terbaik yang diharapkan. (Nuryaman 2016). Pengambilan keputusan adalah proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti . (Suharman 2005)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas definisi pengambilan keputusan menurut para ahli dapat kita simpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan merupakan proses menentukan pilihan terbaik agar memperoleh hasil maksimal dalam situasi tertentu. Dalam pengambilan keputusan terdapat berbagai teknik pemgambilan keputusan salah satunya teknik pengambilan keputusan partisipatif.
Teknik partisipatif dalam pengambilan keputusan merupakan gaya kepemimpinan demokratis dan kebanyakan berorientasi pada perilaku, Â Sebagai teknik pengambilan keputusan, partisipatif mencakup individu atau kelompok dalam proses. Seorang pimpinan yang menggunakan teknik partisiaptif dalam pengambilan keputusan dilakukan secara formal maupun informal, dan memerlukan keterlibatan intelektual, emosional, dan fisik. Tingkat partisipasi sangat dipengaruhi oleh faktor pengalaman individu atau kelompok dan sifat tugas. Semakin banyak pengalaman, semakin terbuka, serta semakin tidak terstrukturnya tugas, maka tingkat partisipasi akan semakin tinggi.
Oleh karenanya teknik pengambilan keputusan partisipatif diangkap mampu melahirkan keputusan yang tepat bagi praktik pendidikan yang terdiri dari berbagai elemen seperti kepala sekolah, guru, siswa, dan orangtua dalam menjaga keberlangsungan proses pembelajaran selama masa pandemi yang belum menemui titik akhir. Keterbukaan dalam pengambilan keputusan akan mendatangkan ide-de dari berbagai pihak guna menjaga keberlangsungan proses pembelajaran.
DAFTAR BACAAN
Ahmad Munir Syaifullah.2020.Manajemen Pembelajaran Dalam Meningkatkan Efektifitas Proses Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19. Bidayatuna.Vol.03.No.02