Mohon tunggu...
Zakaria Adjie Pangestu
Zakaria Adjie Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sharia and Law Faculty students

Inspiring Generation 692 Instagram: @zakaria_adjie Islamic Teacher Training College (ITTC)Kulliyyatul Mu'allimin al-Islamiyah (KMI), Darussalam Modern Islamic Boarding School. Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya, Sharia and Law Faculty.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yusuf bin Tasyfin, Sang Penakluk Spanyol dari Almoravid

27 Februari 2023   09:50 Diperbarui: 27 Februari 2023   09:49 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

By: Zakaria Adjie Pangestu

Yusuf bin tasyfin merupakan seorang penguasa Almoravid (Dinasti Murabithun) Afrika Utara yang berhasil menyatukan Maroko dan Spanyol. Ia bergelar sebagai Amir al-Muslimin dan Nashiruddin. Ibnu Tasyfin berkuasa dari tahun 1061 hingga 1107. Setelah berhasil menaklukkan Maroko, ia mendirkan Marakkesh sebagai ibukota Almoravid pada tahun 1062. Demi melegitimasi dan memperkuat kepemipinannya, ia meminta pengakuan dan restu dari Khalifah Abu Abbas di Baghdad, Irak.

Ibnu Tasyfin diangkat menjadi pemimpin tentara Almoravid oleh sepupunya yang bernama Abu Bakar bin Umar, pendiri dinasti Murabithun. Tujuannya ialah agar Abu Bakar mampu memfokuskan diri untuk pergi berperang ke daerah selatan menuju padang pasir untuk menumpas pemberontakan suku-suku yang terdapat di daerah tersebut. ketika Ibnu tasyfin kembali dan telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, Abu Bakar mengestafetkan tongkat kepemimpinannya kepada Ibnu Tayfin, bahkan istrinya juga diserahkan kepada Ibnu Tasyfin.

Yusuf bin Tasyfin dalam kepemimpinannya melakukan ekspedisi ke wilayah Utara dan Timur selama 12 tahun. Dalam sektor perekonomian, ia juga telah mencetak mata uang dinar sendiri yang biasa dilakukan oleh khalifah-kahlifah sebelumnya sebagai identitas diri mereka saat berkuasa. Di tahun 1082, ia telah berhasil menaklukkan hampir seluruh wilayah Maroko dan Aljazair Barat. 

Dengan berbagai kemenangan yang diperolehnya disertai dengan kekuatan militer yang tak terkalahkan, Ibnu Tasyfin menjadi terkenal seantero Muslim spanyol yang pada waktu itu juga sedang diserang oleh tentara Kristen Spayol Utara dibawah pimpinan Alfonso VI dari Leon dan Castile.  

Masyarakat Muslim Spanyol sadar bahwa kekuatan mereka begitu lemah jika dibandingkan dengan Kristen Spanyol. Sehingga mereka meminta bantuan kepada Yusuf bin Tasyfin untuk membantu merekea melawan tentara Kristen, terutama setealah jatuhnya kota Toledo di tahun 1085. Begitu pula dengan Mu'tamid bin Ibad, seorang Raja dari Sevilla  yang menyadari bahwa kerajaan dan kekuasaannya terancam oleh gerak-gerik Alfonso VI, ia mengundang Ibnu tasyfin untuk membantu kekuatan militer mereka.

Ibnu Tasyfin dengan segera menuju daerah Spanyol dan mengambil alih kendali Muslim spanyol pada tahun 1090, disamping itu ia juga sedang mempertahankan pusat pemerintahan utama di Marakkesh. Ada suatu peristiwa yang sangat terkenal pada saat ekspedisi ibnu tasyfin. Peristiwa tersebut dinamai dengan al-Zallaqa (Battle of Sagrajas). Tepat pada 23 Oktober 1086, gabungan kekuatan militer Yusuf bin Tasyfin dan Mu'tamid bin Ibad dihadapkan dengna militer alfonso VI di sebuah tempat bernama Zallaqa. Disitulah kekuatan militer Alfonso yang ditakuti akan kekuatannya dapat dikalahkan dengan telak.

Di akhir abad ke-11 (sebelas) Yusuf bin Tasyfin telah sukses menyatukan wilayah Maroko dan Muslim Spanyol di bawah kekuasaan Almoravid. Sesuai dengan latar belakang dan karakter pribadinya yang teguh pendidiran. Ia berniat menerapkan hukum Islam bermazhab Maliki yang ketat. Mengenai ciri-ciri fisiknya, di dalam Kitab Siyar 'alam al-Nubala', Imam al Dzahabi menggambarkan sosok Yusuf bin Tasyfin sebagai orang yang bertubuh kurus, berkulit cokelat, janggutnya tipis, suaranya lembut, dan berkarakter teguh.

Yusuf bin Tasyfin telah memimpin Almoravid kurang lebih 45 tahun. Ia wafat pada tahun 1107. Putranya yang bernama Ali bin Yusuf menjadi penerusnya (1107-1143). Namun, sayangnya dinasti Murabithun sepeninggal Ibnu Tasyfin mengalami penurunan baik dalam popularitas maupun kekuatan militernya sehingga dinasti Murabitun runtuh pada tahun 1147 pada pemerintahan Ishaq bin Ali.

Senin, 27 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun