Manusia yang paling berarti di muka bumi ini ialah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Yang dilakukannya selalu memberi manfaat yang tak hanya bagi diri pribadi, keluarga, bangsa dan negara juga bagi alam semesta raya. Apa yang dilakukannya baik secara tindakan maupun lisannya semua mengacu kepada nilai manfaat.
Yang tak hanya berasa secara di fisik namun juga berasa di hati. Dampak bagi kebermanfaatan tersebut bahkan tidak hanya sesaat namun tanpa batas tetap terasa. Semua itu bisa terwujud karena tergeraknya seseorang di dalam kehidupan ini berawal dari hatinya, lalu dengan mendengarkan dan melihat serta bergerak melangkah membuat nilai kebermanfaatan tersebut.
Manusia identik dengan kata sosial, jika digabungkan menjadi satu kata yakni "makhluk sosial" yakni makhluk yang tak bisa hidup sendiri ia pasti saling bergantung satu sama manusia lain. Ibarat bunga teratai yang hidup di kelilingi air yang kotor. Bunga teratai selalu tampil bersih meski di sekelilingnya di penuhi air yang kotor. Teratai tetap bersikap ia tidak akan terpengaruh dengan lingkungan di sekitar di mana ia berada, namun ia justru mempengaruhi lingkungannya.
Sama halnya dengan kita sebagai insan manusia yang di dalam kehidupan ini selalu menemui hal-hal yang tidak bersih. Dari sini kita bisa merenung dan belajar dari bunga teratai. Kita harus tetap menjadi pribadi yang bersih meski kita di kelilingi kehidupan yang penuh akan kekotoran. Yang baik dibilang buruk dan yang buruk di bilang baik ini jangan kita lakukan. Maka jadilah pribadi kita seperti bunga teratai jadikan yang buruk itu buruk dan yang baik itu baik.
Bunga teratai memiliki sikap bagi dalam kehidupannya kita juga bisa demikian, agar kehidupan ini senantiasa selaras dan sejalan dengan ajaran Tuhan. Tuhan yang Maha Esa suka dengan hambanya yang menjalankan berbagai nilai atau ajaran ilahiyah. Di antara berbagai ajaran ilahi yang kita bisa ambil dari bunga teratai yakni memberi dengan berbagi membangun kehidupan yang semestinya.
Memberi kita bisa berikan kapan saja dan di mana saja serta entah kepada siapa saja. Bukan tergantung dari besar atau kecil ukurannya untuk bisa memberi. Namun yang terpenting ialah mau atau tidak mau untuk bisa memberi. Di saat kita berada ataupun tiada kita masih bisa memberi baik dengan DOA, TENAGA, ILMU maupun PENGALAMAN HIDUP jika HARTA yang mau kita beri tiada.
    Terkadang kita perlu melihat ke cermin sejenak pada apa yang kita rasakan yang ada pada kita. Kita merasakan memiliki kesemuanya hanyalah titipan belaka sebagai bekal di dunia yang diperuntukkan Tuhan Yang maha esa bagi bekal kehidupan kita di dunia. Agar ibadah kita bisa terlaksana dengan lancar dan kita bisa berbagi dengan antara sesama makhluk Tuhan.
Kesemuanya kita bisa pergunakan dengan sebaik mungkin agar pada saat hari penghisaban nanti kita tidak memiliki beban tanggung jawab yang berat, dikarenakan kita tidak memanfaatkan apa yang telah Tuhan Yang Maha Esa anugrahkan kepada kita tidak bisa salurkan dengan tempat yang semestinya. Untuk dapat kita menyalurkan apa yang telah dianugrahi Tuhan oleh kita ialah dengan menjadi orang yang dermawan. Salah satunya bisa dengan menjadi "donatur".
Tak hanya pada saat kini saja atau bulan ramadhan saja, akan tetapi di bulan-bulan biasa selain ramadhan kita bisa berbuat kebaikan dengan menyalurkan apa yang semestinya kita bagikan/ salurkan terutama kepada saudara/i kita sebangsa dan setanah air yang masih memerlukan bantuan guna keberlangsungan hidupnya.
Jangan lewatkan kehidupan ini tanpa makna di dalamnya. Jadikan waktu dan berbagai kesempatan yang kita miliki dengan membuat berbagai tindakan yang berupa karya nyata yang bisa di rasakan manfaatnya tak hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi keluarga, bangsa dan negara serta alam semesta raya. Tuhan menyukai hambanya yang berjalan di muka bumi sesuai dengan apa yang dikehendakinya yakni ajaran ilahiyah seperti berbagi dan berkarya nyata.
Di kehidupan ini banyak sekali orang yang menginginkan hal demikian, yakni dengan berbuat kebaikan. Tapi masih ada saja yang belum menemukan dengan tepat hendak ke mana? ... Salah satu sarana atau wadah yang bisa anda ketahui yakni dengan menyalurkan diri sebagai "donatur". Mengapa demikian karena dengan anda menjadi donatur bagi yayasan, panti asuhan atau panti jompo dan lainnya berarti anda telah menggunakan jalur yang tepat.