[caption caption="Mengerem Hawa Nafsu ..."][/caption]
Jadi makna antara ro'yu dengan wahyu sudah berbeda arti juga berbeda cara kerjanya. Hawa nafsu itu berasal dari manusia yang tidak mengikuti keinginan Tuhan. Sedangkan wahyu merupakan keinginan Tuhan yang di perintahkan diberikan kepada manusia. Nah manusia yang berjalan di muka bumi ini yang tidak bisa menyesuaikan antara keinginan dirinya dengan keinginan Tuhan sudah dapat dipastikan apa yang hendak ingin di raihnya di dalam kehidupan ini tidak akan bisa tercapai. Jika pun kesampaian itu hanya bersifat temporer alias tidak akan langgeng atau abadi.
Hawa nafsu itu ibarat roket yang siap terbang kapan dan di mana saja tidak kenal akan waktu maupun tempat. Ia siap lepas landas menembus ruang angkasa tanpa batasan. Tapi ingat loh di dalam roket ada juga sirkuit pengendali roket. Tiap roket di kendalikan dengan remote control yakni Al Quran yang merupakan buku petunjuk bagaimana cara menggunakan roket dengan baik & benar.
Roket bisa tepat sampai pada sasaran jika roket bisa dikendalikan dan di arahkan pada waktu dan tempat yang sesuai. Roket bisa lepas landas kapan dan di mana saja jika roket tidak dirawat dengan baik.
Sama halnya dengan manusia yang dikarunia fisik oleh Tuhan. Dengan adanya fisik manusia bisa beraktifitas dengan fleksibel dan bisa berproduktifitas melakukan berbagai kegiatan. Tapi ada juga manusia yang di dalam hidup ini ia tidak bisa menahan hawa nafsunya alias roketnya terbang lepas landas tanpa bisa terkendalikan alias liar.
Pada hal telah jelas Tuhan telah menciptakan Al Quran untuk di baca, di pelajari, agar manusia bisa menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari agar tidak lepas kendali hawa nafsunya. Tuhan telah mengatakan jikalau manusia tidak bisa menahan hawa nafsunya, maka rusaklah langit dan bumi serta isinya.
Sebenarnya saya sebagai seorang awam sekalipun sejujurnya masih saja bisa lepas kendali. Tapi ya saya juga punya rem, kalau pakai motor ya saya pakai rem tangan dan saya juga pergunakan rem kaki, sama seperti menggunakan mobil juga. Untuk bisa menahan hawa nafsu sebenarnya ya itu dia kita harus banyak mendengar, melihat, serta belajar dari ilmu dan pengalaman orang-orang terdahulu, yakni para nabi dan para sahabat.
Mengapa kita harus berlajar dari orang terdahulu? ... Jawabannya simple "belajarlah dari kesalahan, kekurangan, ketidaktahuan, kelemahan" orang lain niscaya kita jadi tahu bagaimana seharusnya kita memperlakukan diri kita sebagai mana harusnya. Ada pelajaran yang baik kenapa tidak kita ikuti dan kita lakukan. Serta belajarlah dan kesuksesan orang lain buat bekal kita hidup.
Tuhan menciptakan manusia tidak dengan main-main alias serius. Maka sudah sepantasnya manusia juga serius menjalani kehidupan ini. Karena manusia di ciptakan Tuhan, diberikan kehidupan oleh Tuhan, dan pasti akan kembali kepada Tuhan serta pasti akan dimintai akan pertanggung jawaban dengan segala apa yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia.
SIMPLE saja untuk dapat kita bisa menahan hawa nafsu, yakni cuma satu caranya. Yakni dengan banyak belajar ilmu tentang keagamaan dan selalu mendekat kepada orang-orang yang ahli dalam bidang keagamaan seperti guru agama, dosen ilmu agama, ustadz, habib, kyai, ulama dan lain sebagainya.