Mohon tunggu...
ZAKA
ZAKA Mohon Tunggu... writer -

www.instagram.com/sobatmobil

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saling Toleransi & Damai Impian Seluruh Manusia

28 November 2015   16:51 Diperbarui: 28 November 2015   18:09 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Saling Toleransi & Damai Impian Seluruh Manusia ..."]Manusia pada dasarnya hidup di ciptakan dari dasar yang berbeda satu dengan lainnya alias tidak sama. Perbedaan itu antara lain dengan adanya kaum pria dan kaum wanita. Adanya kulit hitam, kulit putih, kulit coklat, kulit kuning. Adanya bahasa indonesia, adanya bahasa inggris, adanya bahasa cina, adanya bahasa sunda, bahasa jawa, bahasa tagalog dan berbagai bahasa lainnya yang ada di dunia ini.

Ada pula suku batak, suku jawa, suku dayak, suku ambon dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan perbedaan yang sangat mendasar. Jadi kita semua terlahir tidak pernah tahu oleh siapa dan di mana akan di tempatkan. Yang bisa kita lakukan ialah bagaimana di situ bumi dipijak di situ langit di junjung, ini bermakna di mana kita berada di situlah kita harus bisa beradaptasi.

Beradaptasi yakni dengan cara menyelaraskan diri kita dengan lingkungan di mana kita berada. Orang yang pandai beradaptasi maka orang tersebut akan awet/ tahan lama hidup beradaptasi dengan lingkungannya. Tak jarang orang yang tidak bertahan atau awet beradaptasi ini di karenakan ia tidak bisa untuk menyelaraskan dirinya dengan lingkungannya.

Ini sebagai contoh saja, mengapa dinosaurus pada punah? Sedangkan ikan paus, buaya, kuda nil, badak yang kesemuanya merupakan hewan prasejarah sekaligus merupakan hewan langka hingga kini mereka kesemuanya mampu bertahan bahkan mampu beranak pinak beregenerasi.

Hal yang dapat kita ambil pelajaran dari hewan-hewan tersebut ialah kita semestinya harus mampu dan bisa beradaptasi dengan lingkungan kita berada. Jika kita bisa beradaptasi kita pasti akan bisa bertahan lama. Bahkan yang bertahan bisa terus jadi generasi penerus yang senantiasa melestarikan lingkungannya. Nah, sebagaimana manusia kita di bekali "akal" yakni berupa pendengaran, penglihatan serta hati. Dengan akal manusia di beri kemampuan untuk mendengarkan apa yang seharusnya di dengarkan, melihat apa yang seharusnya di lihat serta merasakan apa yang seharusnya kita rasakan.

Perbedaan itu hal yang mendasar, yang seharusnya tidak usah di lebarkan tapi seharusnya perbedaan itu menjadi sebuah rahmat yang datang dari Tuhan bagi manusia untuk bisa saling menghargai satu sama lain. Manusia yang satu dengan manusia yang lain saling menciptakan kehidupan yang saling menciptakan rasa toleransi dan perdamaian.

Nah kehidupan saling toleran dan saling damai itulah yang dari dahulu hingga kini menjadi impian tiap insan manusia. Mengapa demikian? ... Seperti kita ketahui bersama sejak dari zaman nabi sudah adanya perbedaan, bahkan dari perbedaan itulah ada yang menyebabkan peperangan, kerusuhan, chaos, saling curiga, saling membunuh satu sama lain bahkan saling menghabisi. Pada hal kehidupan ini di ciptakan oleh Tuhan untuk di anugrahkan kepada manusia untuk saling menciptakan kehidupan yang saling toleransi serta penuh nilai perdamaian.

Pada akhirnya orang  berusaha mengklaim dirinya paling benar dari apa yang telah menjadi ketetapan yang ada di dalam hatinya. Berangkat dari situlah banyak orang yang menghalalkan segala cara dengan daya dan upayanya berusaha untuk mewujudkan segala macam keinginannya dengan menyingkirkan, membunuh, menghasut, membully dan berbagai macam tindakan lainnya.

Ini semua bukan merupakan tindakan terpuji atau tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran ilahi. Dari tindakan-tindakan itulah akhirnya timbul peperangan, timbul kekisruhan, timbul kerusuhan, timbul ketidak stablian, dan berbagai kejadian lainnya yang tidak di harapkan sebagai mana Tuhan inginkan begitu juga di harapakan segenap insan manusia.

Ada pepatah yang mengatakan Life is Beautiful, it's depend from where u look? ... Ini bermakna hidup itu indah, ini semuanya bergantung dari sudut mana anda memandang? ... Jangan segala permasalahan kita gunakan pola fikir kita saja yang kita ke depankan. Karena manusia itu memiliki daya batas. Maka dari itulah sebagai sesama insan manusia. Gak ada salahnya jika kita memutuskan baik berupa ucapan dan tindakan kita kembalikan kepada apa yang telah di ajarkan oleh Tuhan yakni kepada kitab suci Al Quran jika anda sebagai muslim.

Contoh saja seperti perang antara Palestina dan Israel yang hingga kini tiada kunjung selesai. Semoga saja dari generasi-generasi pembangun Indonesia ini nanti di masa depan yang akan bisa menjembatani pertikaian antara Palestina dan Israel menjadi sebuah kesatuan atau perdamaian serta penuh toleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun