Mohon tunggu...
Zaiytomo
Zaiytomo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Manusia

saya hanya seorang manusia biasa yang bercita-cita menjadi manusia bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Islam Kata Ibnu Sina

13 Desember 2023   19:11 Diperbarui: 13 Desember 2023   19:24 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibnu Sina, atau yang dikenal sebagai Avicenna dalam tradisi Barat, merupakan tokoh penting dalam sejarah psikologi Islam. Dalam karyanya, terutama "Kitab al-Nafs" (Buku tentang Jiwa), Ibnu Sina menggabungkan konsep-konsep psikologis dengan prinsip-prinsip filosofis Islam.

Ibnu Sina memandang bahwa jiwa manusia terdiri dari tiga aspek utama: nafs (jiwa), akal, dan qalb (hati). Nafs adalah bagian yang paling dasar dan berkaitan dengan keinginan dan naluri. Sementara itu, akal adalah kemampuan untuk berpikir dan merenung, sedangkan qalb adalah pusat spiritualitas dan kesadaran.

Dalam pandangannya, proses pendidikan dan pengembangan diri sangat penting. Ibnu Sina menekankan perlunya melatih akal dan nafs untuk mencapai kebijaksanaan dan kebaikan moral. Ia menyatakan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada pengetahuan eksplisit, tetapi juga pada pembentukan karakter dan moralitas.

Konsep Ibnu Sina tentang jiwa juga terkait erat dengan konsep kebahagiaan. Baginya, kebahagiaan sejati dapat dicapai melalui pengetahuan, kebijaksanaan, dan keseimbangan antara keinginan duniawi dan kebutuhan spiritual. Ini mencerminkan integrasi antara psikologi dan nilai-nilai keagamaan dalam pandangan Islam.

Selain itu, Ibnu Sina mengajukan teori tentang penyakit jiwa dan cara penyembuhannya. Ia merinci bahwa ketidakseimbangan dalam tiga aspek jiwa dapat menyebabkan gangguan mental, dan solusinya melibatkan terapi moral, pendidikan, dan latihan rohaniah.

Meskipun karyanya banyak dipengaruhi oleh tradisi Aristoteles, Ibnu Sina memberikan dimensi baru dengan menyelaraskan konsep-konsep tersebut dengan ajaran Islam. Pemikirannya telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan psikologi dan filsafat di dunia Islam, serta membuka jalan bagi pemikiran psikologis yang berbasis nilai-nilai keagamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun