Setiap anak memiliki keunikannya sendiri dalam memahami banyak hal. Ada yang senang bermain game, membaca, bermain boneka atau mobil-mobilan dan robot. Dari kebiasaan bermain mereka ini tentu kita ingin juga menyisipkan hobi lain seperti membaca. Budaya membaca rakyat Indonesia mungkin agak sedikit kurang dibandingkan dengan negara luar.
Anak-anak lebih senang bermain gadget dari pada membaca buku, kurang senangnya anak-anak terhadap buku bacaan ini dapat disiasati dengan mengikuti 3 pola cara belajar anak yaitu visual, auditori dan kinestetik. Tentunya para orangtua harus mengenali terlebih dahulu tipe-tipe cara belajar anak. Dapat dikenali dari permainan apa saja yang mereka gemari.
Contohnya, anak yang senang bermain game dalam waktu yang lama adalah anak yang memiliki 3 kemampuan dalam otaknya yaitu, visual, kinestetik dan auditori.Â
Anak yang senang bermain boneka dan robot adalah tipe anak yang memiliki kemampuan kinestetik dan auditori. Anak yang senang membaca memiliki kemampuan visual dan kinestetik.
Melalui tipe kecerdasan ini kita dapat mengenalkan buku-buku yang bermanfaat dan dapat mereka nikmati dengan sepenuh hatinya tanpa merasa dipaksa.Â
Sedikit cerita mengenai buku apa yang penulis baca ketika kecil yaitu, komik Nina, bobo, tintin, dan lain-lain. Saya jadi terseret ke masa kecil hehe, betapa senangnya saya setiap membaca semua buku itu karena banyak gambar dan warna, juga kata-kata yang mudah dicerna untuk anak seusia saya ketika itu.
Mengapa saya senang dengan komik seperti Nina, Tintin dan Bobo? Ya, saya senang melihat gambar dan warna sekaligus kalimat persuasif yang ada di-komik tersebut. Buku-buku tersebut berisi cerita petualang dan menghanyutkan seorang pembaca kecil sepeti saya ketika itu.
Buku-buku yang tepat dapat membuka daya imaginatif anak dan dapat menumbuhkan hasrat berkreasi dalam hal yang disenanginya.Â
Menghabiskan waktu dengan kebermanfaatan dan menyenangkan tidak selalu bersama produk digital saja.
Anak-anak zaman sekarang ini lebih senang bersama gadgetnya. Ada apa di dalam gadget tersebut? Dan mengapa mereka tidak terlalu suka membaca? Bagaimana solusinya agar anak mulai senang membaca? Peran ayah bunda sangat menentukan pilihan bacaan untuk anak-anak.