"wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Al-Hasyr:18)
Terkait dengan perencanaan hidup sesuai dengan kutipan kalimat tokoh sufi imam ibnu Athaillah Assakandari dalam kitab al hikam :
"Akhir perjalanan yang cerah hanya akan diperoleh dengan usaha yang keras pada langkah pertama. Siapa yang tidak bekerja keras  membakar diri di awal perjalanannya maka ia tidak akan pernah memperoleh masa depan yang gemilang dan cemerlang"
Persoalan cepat atau lambatnya kembali lagi kepada yang mengemudikannya. Bila banyak "mampir" tentu akan lambat sampai ditujuan, bila hanya fokus kepada tujuan maka tubuh akan melakukan reaksi cepat sampai pada tujuannya.
Hidup yang Mengalir Saja
Ketika manusia menerapkan sistem let it flow dalam hidup, proses berpikirnya akan lebih santai dari pada yang merencanakan masa depannya.Â
Cara berpikir yang santai ini membuat tubuhnya juga mengikuti hal yang sama dan cenderung pasrah dengan situasi dan keadaan yang ada. Pada akhirnya hidup tidak terarah atau bergerak lambat karena tidak memiliki tujuan.
Tidak ada yang salah terhadap jalan hidup yang dipilih, apakah itu penuh dengan planning atau let it flow, semua kembali kepada yang menjalaninya.Â
Otoritas penuh ada pada pemilik tubuh sendiri. Banyak juga individu yang merasa damai dengan menjalani hidupnya dengan cara let it flow ini.
Sebagai makhluk sosial tentu manusia memiliki cara bersosialisasi, ada yang berada dalam komunitas tertentu. Dan di dalam komunitas akan membawa individu tersebut dalam suatu kegiatan. Kegiatan kegiatan tersebut dapat mengarahkan tujuan-tujuan hidup para individu.