Mohon tunggu...
Zahra
Zahra Mohon Tunggu... -

Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan dalam Labirin Puisi

9 Februari 2014   20:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/1/
dia perempuan,
telah melahirkan anak-anak puisi
dari rahim kata-kata
apakah kau mengenalnya?
apa kau pernah mengunjungi rumah batinnya?

/2/
mungkin,
diam-diam kau pernah singgah barang sejenak,
menyusuri beranda hatinya yang bagai labirin
hingga membuatmu terpaku dalam senyap
saat memasuki sebuah ruang tersembunyi
yang dindingnya tersusun dari beribu puisi

/3/
dengan seluruh kata,
ia dendangkan syair keriangan
derainya memecah tawa di udara
bahagia berhambur dalam berjuta aksara
kala asa merekah serupa kelopak lotus
hingga membuat lengkung senyumnya sempurna
laksana bulan yang telah menjadi sabit

/4/
dengan segenap kata pula,
ia menyunting luka dalam separuh puisi
saat jiwanya terbenam dalam duka
terhempas bagai dedaun kering
reranting telah patah menjadi arang
sekejap menjadi abu, menjadi debu
dan kau lihat, diceruk matanya
menggenang setitik embun

/5/
dia perempuan,
hatinya ilalang di tengah savanna
rapuh, namun kuat menantang deru angin
meski kerap terkoyak diterkam terik yang meraja

.

Zahra, 090214

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun