Mohon tunggu...
Zainussani
Zainussani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahaiswa magister Ekonomi syariah

menganalisi isu-isu ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Nilai Mata Uang Rupiah Melemah, Kok Bisa?

5 April 2024   08:00 Diperbarui: 16 April 2024   20:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rupiah  melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke Rp15.920 pada Rabu (3/4/2024). Pelemahan ini terjadi seiring pejabat The Fed yang memberikan sinyal untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,14% menuju level Rp15.920 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,01% menuju posisi 104,80. Kok bisa ?

Dalam ekonomi naik-turunnya nilai mata uang sama seperti konsep fluktasi harga

konsep klasik supply dan demand, ketika permintaan lebih besar dari penawaran maka nilainya akan naik sebagai contoh pada saat covid 2020, harga masker naik drastis selain masker harga hand sanitizer, sabun cuci tangan dll naik , karena pada saat covid dulu lonjakan kebutuhan sehingga permintaan naik, sedangkan barangnya tidak mampu memenuhi permintaan, sehingga konsumen berani membeli dengan harga lebih mahal. karena barangnya cepet laku para penjual juga memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga supaya keuntungannya maksimal. Seperti halnya daging kurban akan naik saat menjelang idul adha, harga tiket pesawat akan naik ketika musim liburan. Prinsip dagang yang sama juga terjadi dalam fuktuasi nilai mata uang.

Ketika ada lonjakan kebutuhan, kenaikan permintaan dan banyak berkepentingan untuk buat punya mata uang tertentu, maka harga mata uang tersebut juga akan naik alias nilai tukarnya menguat. Sebaliknya ketika nilai mata uang tertentu gak banyak dibutuhin permintaan menurun maka nilai mata uangnnya akan menurun alias nilai tukarnya melemah.

Jadi sederhananya faktor yang membuat nilai mata uang naik-turun itu adalah hukum dagang yang kita hadapi sehari-hari, karena pada dasarnya mata uang selalu diperjual-belikan dalam hubungan dagang antar Negara. Bentuk Hubungann dagang bisa bermacam macam yaitu:

  • Transaksi ekspor-impor bernilai triliunan
  • Penukaran mata uang oleh wisatawan/turis
  • Ekspansi bisnis perusahaan/korporasi raksasa
  • Perdagangan surat berharga antar institusi

Semua aspek ini berkontribusi terhadap fluktiasi nilai mata uang termasuk nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Namun apa sih faktor yang membuat permintaan mata uang suatu negara semakin naik ?

  • Perdagangan barang dan jasa antar Negara

Sebuah Negara yang bisa memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen seluruh dunia. Produsen akan mematok harga sdengan mata uang mereka sehingga konsumen harus membeli barang dengan mata uang tersebur.

Hal ini memnuat Negara maju sangat di untungkan karena mereka sebagai produsen barang-barang kelas dunia yang sangat dibutuhkan seperti leptop, handphone, alat transportasi dan lain-lain, sedangkan Negara berkembang sering sekali merupakan konsumen dari barang-barang Negara maju. Sehingga permintaan mata uang Negara maju relative stabil dan meningkat dengan bertumbuhnya distribusi produk ke seluruh dunia.

Makannya tidak heran nilai mata uang Negara maju terus menguat seiring dengan kesenjangan transaksi perdagangan antar Negara maju dengan Negara berkembang.

  • Penanaman modal atau investor asing terhadap pengembangan ekonomi dan bisnis

Negara yang ekominya sedang gila-gilaan dan menarik banyak investor dari seluruh dunia untuk menanam modalnya. dengan adanya dana besar investor asing masuk ke sektor rill perdagangan sebuah Negara artinya dana dari investor tersebut harus ditukar dengan mata uang Negara tujuan. Hal ini akan membuat permintaan mata uang Negara tujuan akan meningkat karena lonjakan pembelian dari para investor besar di seluruh dunia, sehingga membuat nilai tukarnya menguat.

  • Perdaganga surat berharga yang diterbitkan oleh Negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun