Era digital melahirkan banyak sekali penemuan-penemuan baru dalam sisi teknologi. Dan penemuan ini disesuaikan dengan minat pasar yang belakangan digandrungi khalayak. Salah satu yang sekarang ini memiliki banyak inovasi dan terbukti banyak diminati oleh masyarakat adalah game Online.
Game online sekarang ini muncul menggeser video game. Keberadaan geme online yang bisa dimainkan dimana saja dan kapan saja menggunakan media gawai lebih terasa efisien dan menyenangkan bagi penikmatnya.
Game ini juga bisa diunggah secara bebas, dan bisa dinikmati oleh segala usia. Namun tahukah kita bahwa generasi muda kita banyak yang mengalami kecanduan game hingga mengalami gangguan kesehatan.
 kecanduan game sebagai penyakit mental yang disebut dengan Gaming disorder dan pengidapnya perlu diterapi selama berbulan-bulan.
Seseorang disebut gaming disorder ketika mereka sudah bermain game secara berlebihan, baik dalam waktu, frekuensi juga intensitas. Kebanyakan dari mereka akan menghabiskan waktunya untuk bermain hingga mengabaikan kesehatannya sendiri.
Sebagai generasi muda, Â kita perlu sadar bahwa ada potensi dalam diri kita yang perlu dikembangkan. Â Sehingga waktu yang kita miliki tidak bisa dihabiskan hanya dengan bermain game.
Bukan berarti kita dilarang ikut memainkan beberapa gim yang marak di diunggah seperti mobile legend, King Of glory, PUBG, Free fire Dan lainnya. Â Namun, Â kita hanya perlu memanajemen waktu supaya kehidupan kita lebih berimbang.
Game yang dianggap sebagai hiburan,  ternyata jika disantap secara berlebihan bisa merusak kinerja  yang ada dalam otak kita.  Italian sendiri bertugas sebagai penanggung jawab tindakan manusia,  berfungsi sebagai tempat membedakan baik dan buruk. Sehingga mereka yang kecanduan game sering kali bertindak agresif dan sudah kesulitan membedakan benar dan salah.  Bagian otak ini yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Sayangnya, Â tidak banyak generasi kita bahkan orang tua kita memahami bahaya bermain game secara berlebihan. Â Kita pelaku pemain game merasa nyaman, Â dan sekitar kita menganggap hal itu wajar. Â
Oleh sebab itu, kalian yang menghabiskan separuh waktunya untuk bermain game  sudahkah siap menanggung resiko jika harus direhabilitasi?  Atau menanggung resiko lain yang lebih mengerikan? Maka mari belajar menaata waktu dan memilih prioritas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H