Nilai-nilai wisata dalam Islam ternyata betul-betul menyejahterakan bukan menghancurkan nilai lokal.
Kampanye TGB dalam dunia wisata telah menyuguhkan dan mempertontonkan bahwa kaum muslimin dan Islam secara global tidak paradox dengan program pengembangan wisata.
Wisata halal atau wisata syariah kini telah menjadi kerinduan dunia atau masyarakat global yang mau tidak mau kaum muslimin yang banyak berkumpul di pedesaan harus mampu mensikapinya dengan tepat agar program penyadaran wisata ini tidak kontra produktif dengan nilai-nilai lokal masyarakat yang Islami dan berbasis Pesantren.
Dengan pemahaman Islam yang wasathi, dan dikerjakan dengan spirit kebersamaan dalam menggali pengabdian pada sang ilahi (ikhlash) yakin kesadaran masyarakat pada dunia pariwisata akan berbuah kesejahteraan masyarakat.
Harapan Ketua DPRD Tasikmalaya Pak Asep Sopari dalam acara Soft Launching Desa Wisata dan Bumi Perkemahan Dayeuh Luhur kemaren agar Desa Wisata Cikunten ini betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bawah langsung, dan bahkan ketua KPLHI Pusat Pak Iwan Setiawan optimis ketika buku "Bercocok Tanam Adalah Ibadah" (yang saya tulis) menjadi barometer nilai bersatunya spirit agama dalam tatar praksis kewisataan ini.
Pak Sekda M Zen yang hadir bersama Ibu Bupati Tasikmalaya pun Alhamdulillah optimis destinasi ini akan menjadi kebanggaan Tasikmalaya dan semoga menjadi contoh nasional, Amiin.
Menanggapi semua itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Pak H. Oleh Soleh dalam sambutannya memberikan tambahan spirit bahwa kini beliau dan rekan tengah menggodog perda pariwisata yang sesuai dengan arahan dan langkah di Cikunten ini dengan mengapresiasi akan segera membereskan sarana dan infrastruktur objek Wisata Desa Cikunten ini.
Tepuk sorak soray ketika Pak Wagub UU Ruzhanul Ulum yang juga dijuluki Panglima Santri itu mengusulkan Nama tokoh ilmuan kiai Tasik KH. Ishak Farid (alm), Pimpinan Pesantren Cintawana yang telah mengharumkan Tasikmalaya dengan keilmuannya, sebagai nama bumi perkemahan tersebut. Namun tentunya Kang Uu menyerahkan kepada Kades dan Keluarga untuk mengeksekusinya.
Ribuan Masyarakat yang hadir, bersama pemerintah dari legislatif dan eksekutifnya ini, saya yakin telah menjadi tonggak sejarah baru bagi DARWIS (Kesadaran Wisata) masyarakat khususnya di Cikunten Tasikmalaya. Â Semoga.... Â Â Â
(zr24820)