Mohon tunggu...
Zainur Ridho
Zainur Ridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Logika sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan

15 Januari 2024   16:45 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:47 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demikian pula Francis Bacon meletakkan fondasi metode ilmiah modern dengan prinsip induksi, observasi, dan eksperimen untuk menguji hipotesis. Bacon juga yang memperkenalkan istilah "hukum alam" pertama kali untuk prinsip-prinsip ilmiah yang menjelaskan fenomena alam. Gagasan induksi dan deduksi Bacon inilah yang menjadi standar cara berpikir ilmiah sampai sekarang.

Tokoh-tokoh besar lainnya yang berperan penting dalam membentuk cara berpikir logis dan ilmiah antara lain Galileo Galilei dengan metode eksperimen kuantitatifnya, Isaac Newton yang merumuskan hukum gerak dan gravitasi dengan sistematika logika matematis, hingga tokoh-tokoh zaman modern seperti Albert Einstein yang merombak total pemahaman fisika dan kosmologi dengan teori relativitasnya. Juga para ilmuwan kontemporer di bidang mekanika kuantum, biologi, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya yang terus memajukan ilmu pengetahuan dengan pendekatan rasional dan logika.

Dari uraian singkat perjalanan sejarah di atas, jelas terlihat bahwa logika dan ilmu pengetahuan berjalan beriringan. Logika memberikan fondasi cara berpikir dan menganalisis yang benar, sedangkan ilmu pengetahuan memberikan problema baru serta fenomena alam yang makin kompleks untuk dipecahkan. Keduanya saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Perkembangan logika membuat ilmu pengetahuan semakin kokoh, dan tantangan dari ilmu pengetahuan memaksa logika terus disempurnakan.

Sifat Dasar Logika dan Keterbatasannya

Pada dasarnya, logika memiliki sifat-sifat atau asumsi-asumsi berikut ini:

1. Bersifat analitis, yaitu memisahkan argumen menjadi premis-premis dasar

2. Bersifat skeptis, selalu mempertanyakan premis dan argumen

3. Mengejar kebenaran objektif di luar subjektivitas pemikir

4. Bersandar pada hukum-hukum tertentu seperti identitas, non-kontradiksi, dsb.

5. Berdasar pada prinsip sebab akibat. Setiap fenomena diasumsikan memiliki penyebabnya.

Asumsi-asumsi tersebut membuat logika sangat berguna untuk merumuskan pengetahuan ilmiah dan memecahkan masalah. Namun logika juga memiliki keterbatasan-keterbatasan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun