Mohon tunggu...
Zainur Ridho
Zainur Ridho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN Jember. Program studi Manajemen Pendidikan Islam

Menjadi orang yang bermafaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Kita Harus Dermawan?

11 Mei 2020   20:08 Diperbarui: 26 Mei 2020   16:49 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Silahkan simak Ayat Al-Qur’an berikut yang terdapat dalam surat Al Kahfi ayat 46

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ

Artinya:  harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh  adalah lebih baik pahalanya disisi tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al - kahfi: 46)
Dalam ayat ini dapat di ambil ibrah bahwa anak dan harta itu hanya hiasan belaka yang sifatnya tidak kekal yang tidak dapat di jadikan harapan. Dan juga banyak di ayat-ayat yang lain bahwa harta dan anak itu sebagai ujian. Mungkin teman-teman sudah banyak mengetahui ayahnya baik tapi kenapa anaknya tidak baik, itulah ujian kepada kita. Di samping itu memang sudah ketentuan dari yang maha kuasa. Tapi yang menjadi fokus pembahasan disini oleh penulis adalah alasan-alasan kenapa kita harus dermawan?
Memang dermawan itu berat karena dermawan itu kaitannya antara Iman dan eman (jawa, madura) keduanya saling tarik menarik. Jika kita iman maka kita akan dermawan, dan sebaliknya jika kita eman maka kita akan bakhil.
Yang pertama, mengenai mengapa kita harus dermawan? seperti yang dibahas sebelumnya bahwa harta itu hanya perhiasan dunia dan juga jika kita menimbunnya (mengumpulkannya) tanpa dibersihkan dari kotorannya (dikeluarkan zakatnya) maka hanya akan menjadikan celaka kepada kita. Sebagaimana hadits nabi SAW yaitu:
Imam Abu Ja’far Ibnu Jarir ath-Thabari meriwayatkan dari Tsauban, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan harta timbunan (dengan tidak dikeluarkan zakatnya), maka di hari Kiamat akan dijadikan ular yang botak dan memiliki dua taring, dan akan selalu mengikutinya. Ia akan bertanya: ‘Celaka kamu, siapa engkau?’ Ia menjawab: ‘Aku adalah harta timbunan yang kamu tinggalkan.’ Ia akan senantiasa mengikutinya sampai berhasil menggigit tangannya hingga patah, kemudian diikuti oleh seluruh anggota badannya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahiih-nya dari hadits Yazid (bin Zurai’) dari Sa’id (bin Abi ‘Arubah). Asal dari hadits ini ada dalam ash-Shahiihain dari Abu Hurairah r.a
Alasan yang kedua mengapa kita harus dermawan adalah bahwa tangan yang di atas (pemberi) itu lebih baik dari pada tangan yang di bawah (menerima). Sebagaimana sabda nabi SAW.

عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ

Artinya: Dari Hakîm bin Hizam Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allah akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya.
Tapi perlu di ingat juga bukan berarti tangan yang dibawah (yang menerima) itu tidak baik selama kita tidak memintanya dan memaksanya. Jika kita meminta dan memaksa maka itu lah yang tidak baik.
Yang ketiga adalah saya mengutip hari hadits nabi SAW bahwa yang dikatakan orang kaya itu bukan orang yang banyak hartanya tapi yang dikatakan orang kaya adalah kaya hati nya, artinya yaitu orang yang sudah merasa cukup dan ridho (ikhlas) terhadap apa rizqi yang sudah di berikan oleh Allah SWT. Jadi, sepatutnya, seharusnya, kita itu saling membantu kepada sesama, saling memberi kepada sesama. Kesimpulan dari alasan yang ketiga ini yaitu kita harus sadar bahwa kaya itu bukan karena banyak hartanya, mari kita sedekahkan sebagian harta kita kepada yang membutuhkan.
Pertanyaannya mengapa banyak orang yang tidak dermawan tidak mau menshodaqohkan hartanya? Mungkin karena mereka itu beranggapan bahwa jika mereka mengumpulkan harta mereka akan bahagia, padahal jika kita mengerti bahwa orang yang bersedekah itu hartanya yang di sedekahkan itu dilipat gandakan oleh Allah SWT. Dan mungkin alasan yang kedua adalah karena yang rajin bersedekah yang rajin berzakat tidak akan dipanggil pak zakat tidak akan dipanggil pak sedekah tidak seperti orang yang baru datang haji yang langsung dipanggil pak haji. Wkwkwkwk
Dan perlu di ingat juga bahwa di sebagian harta kita kita ada hak orang lain. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Az-zariyat ayat 19:

 وَفِىٓ أَمْوَٰلِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَٱلْمَحْرُومِ

Artinya: dan pada harta-harta mereka ada hak orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bagian. (QS. Az-zariyat: 19)
Yang seharusnya kita membagikannya kepada mereka mereka yang mempunyai hak tersebut artinya kepada fakir miskin.
Sedikit mudah-mudahn bermanfaat
Ayo kita beersama-sama belajar untuk menjadi orang yang dermawan.
والله اعلم بالصواب

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun