hai sobat pembaca dimanapun berada, semoga senantiasa dalam keadaan sehat sobat. Â
hidup di perantauan ternyata tidak semudah yang kita bayangkan, namun juga tidak semengerikan yang kita bayangkan. jika teman-teman ingin merantau, tentu beberapa hal ini harus dikuasai sebelum pergi merantau, diantaranya memasak, mencuci, cari kerja sampingan sebagai freelance.Â
karena hal-hal diatas akan membantu kita untuk menghemat pengeluaran diselama di perantauan, dan jika ada sisa uang bisa digunakan untuk menabung.Â
habiskan masa muda mu untuk pergi merantau, karena dengan merantau membuat kita lebih terbuka akan berbagai hal. akan banyak cerita menarik selama kita merantau, dan itu bisa kita ceritakan ke anak cucu kita suatu saat nanti. selain itu merantau membuat kita semakin mandiri. yang biasanya kita masih dimasakin orang tua setiap hari, baju di cucikan orang tua, hal semacam itu akan sangat berubah ketika kita merantau, kita dituntut untuk bisa melakukan apapun sendiri.Â
sebelum merantau saya sudah dibiasakan untuk memasak dan mencuci baju sendiri dirumah sama ibu, jadi ketika di perantauan sudah menjadi hal biasa seperti itu. namun untuk masakan, saya sering nelfon ibu hanya untuk menanyakan resep masakan yang biasanya dimasak dirumah. tentu hal ini tidak berpengaruh sama perantau yang ekonomi kelas menengah keatas.Â
saya hidup di surabaya kurang lebih 5 tahun berjalan, banyak cerita,lucu, unik yang saya dapat selama di perantauan. sejak saya putuskan untuk kuliah di surabaya, saya bilang ke orang tua bahwa akan cari biaya hidup dan kuliah sendiri. saya tidak mau merepotkan orang tua, karena ini adalah pilihan dan keputusan saya pribadi.Â
sebagai seorang mahasiswa, bagi saya kurang etis rasanya jika segala sesuatunya masih bergantung kepada orang tua. pada saat saya ingin berangkat, saya hanya minta doa restu semoga dimudahkan selama di perantauan kepada Ibu saya, karena ayah saya sudah wafat waktu saya kelas 3 SMA.Â
kehidupan diperantauan saya mulai, awal-awal di surabaya saya masih sedikit kenalan, dan kalaupun ada itu hanya teman kampus yang satu kelas dengan saya. akhirnya saya silaturahmi ke beberapa alumni organisasi yang saya ikuti pada saat itu, dan alhamdulillah saya ditawari tempat, dan diberi beasiswa full selama kuliah.Â
namun untuk biaya hidup saya tetap harus usaha sendiri, bagaimanapun caranya. sehingga saya ikut teman jadi sales, marketing perumahan, dan di prudential saya ikuti. disamping itu saya tidak hanya mengejar uang semata, namun ilmu lebih penting dari pada uang.Â
saya belajar bagaimana komunikasi yang baik dengan customer, mencari customer, dan membangun relasi. dan ternyata tidak sia-sia, meskipun secara bayaran tidak terlalu besar, namun cukup untuk biaya hidup selama satu bulan. intinya perkajaan apapun saya lakukan untuk mendapatkan uang, selama itu halal.