pendidikan sangat penting untuk menata kehidupan manusia sehingga dapat berjalan dengan teratur sesuai dengan tujuan hidup yang ingin dicapai.Â
flashback,
diera 80an, seorang guru yang mengajar di sekolah dengan metode yang betul betul menerapkan prinsip KiHajar Dewantara " Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani " dengan keterbatasan sarana dan prasarana, bisa dibayangkan mengajar dengan papan tulis berwarna hitam dengan kapur tulis sebagai alat untuk menorehkan sekata demi kata, kalimat demi kalimat yang harus sabar dan tlaten karena menunggu siswanya selesai menulis, untuk melanjutkan ke bab berikutnya, menerangkan dengan sabar, meneliti satu persatu muridnya yang sedang menulis dengan tenang dan tertib, sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seorang guru yang diera itu sangat dihormati oleh siswanya , sangat berwibawa, bahkan siswa mendengar bunyi motor sang guru sudah berlarian mendekat seakan rindu dengan sosok gurunya.
walaupun kadang ketika sang siswa nakal tidak segan segan guru tersebut memukul dengan penggaris, akan tetapi dengan pukulan penggaris sang guru sangat berdampak pada perubahan karakter siswanya. walaupun setelah dipukul sang guru tetap siswa tersebut masih merindukan gurunya ketika beliau berhalangan untuk hadir dikelas.
Apa yang diajarkan gurunya teringat sampai siswa tersebut berusia lanjut, kenangan yang tidak bisa dilupakan, teguran, nasehat, bimbingan yang selalu terngiang ditelinga siswa tersebut.
Currently,
dizaman yang semakin modern seperti sekarang, dengan pengaruh dunia digital, kebebasan berkomunikasi melalui media sosial, ditunjang dengan alat komunikasi digital yang semakin canggih, maka pendidikan pun berubah sistem dengan adanya era digitalisasi, yang seluruh aktifitas manusia tidak lepas dari sarana digital tehnologi.
Dengan situasi yang serba digital ini, peran Umar Bakrie sangat diharapkan untuk dapat mendampingi pendidikan dengan menyesuaikan zaman serba modern saat ini. dengan berbagai metode pembelajaran diterapkan dengan menggunakan media elektronik dan digitalisasi pendidikan, dari penggunaan papan  dan kapur tulis beralih pada white board dengan spidol board marker sampai menggunakan LCD Projector, buku pegangan guru berganti laptop dan netbook.Â
Maka tantangan Umar Bakrie pun semakin berat dengan perkembangan karakter siswa yang dipengaruhi oleh alat digital dalam genggaman siswa, perlu adanya reformasi metode pembelajaran yang dapat sebagai benteng siswa agar tidak mudah terpengaruh oleh media informasi yang semakin tanpa batas.
disamping membentengi anak anak dirumah, juga anak didik disekolah, Â maka Umar Bakrie harus berfikir keras dan bekerja lebih keras lagi agar semua dapat berjalan sesuai yang diharapkan oleh cita cita pendidikan dan keinginan yang diharapkan.
seorang Umar Bakrie di Era Digital dituntut untuk memiliki kemampuan tidak hanya memahami bidang mata pelajaran yang menjadi konsentrasi mengajar juga kemampuan menggunakan media informasi digital yang kesemuanya itu membutuhkan biaya dan waktu yang semakin padat.