Mohon tunggu...
Zainul Hapis
Zainul Hapis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dengan cita cita membahagiakan orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Tradisi Nyerabi yang Hanya Ditemukan di Desa Denggen Lombok Timur, NTB

28 Juli 2022   17:46 Diperbarui: 28 Juli 2022   17:57 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika kita membicarakan soal tradisi, budaya, dan bahasa. Yang muncul di pemikiran kita itu tentang masyarakat lombok atau yang kita kenal dengan suku sasak. 

Di suku sasak ini kita akan menemukan berbagai macam bahasa, budaya, dan tradisi di setiap desa. 

Yang dimana setiap desa itu memiliki bahasa masing -- masing yang berbeda dengan desa lainnya walaupun desa itu satu kecamatan akan tetapi kemungkinan besar bahasanya berbeda. 

Nah begitu juga dengan tradisi, karena keberagamannya banyak kita temukan di masyarakat lombok ini atau suku sasak yang tradisi desa A berbeda dengan tradisi desa B. 

Sama halnya dengan tradisi nyerabi, tradisi nyerabi ini hanya ada di desa denggen, kecamatan selong, lombok timur,nusa tenggara barat. Tradisi nyerabi tidak akan akan kalian temukan selain didesa denggen.  

Apasih itu tradisi nyerabi. Tradisi nyerabi adalah kegiatan dzikir yang dilakukan di sebuah rumah peninggalan (bale belek)  tidak dilakukan di sembanrangan tempat. 

Selain itu hidangan makanan yang diberikan setelah melakukan kegiatan dzikir berupa serabi dengan gula aren. Kemudian cara disajikannya menggunakan dulang (nampan), cara orang memakan serabi tersebut juga dengan cara begibung (makan bersama). 

Selain dari tempat dilakukannya tradisi nyerabi yang khusus, bahan -- bahan hidangan untuk membuat serabi juga tidak sembarangan, mulai dari beras ketan yang masih mentah, kayu, dan juga kelapa tua.

Setelah itu semua bahan itu kemudian diserahkan kepada mangku selaku penjaga BALE  BELEK (rumah bersama) tersebut, semua bahan yang mentah tersebut tidak boleh dipegang oleh orang yang belum suci seperti perempuan yang masih haid, atau orang yang belum dalam keadaan suci. 

Tujuannya agar terjaganya kesucian dari hidangan yang akan diberikan. 

Setelah semua bahan terkumpul dan sudah diserahkan kemangku, kemudian proses pembuatan serabi juga dilakukan dengan cara yang tradisional, dan hanya dilakukan oleh mangku saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun