Mohon tunggu...
zainul akmalterigas
zainul akmalterigas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis tentang perkembangan berita timur tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukungan Prancis terhadap Israel

27 Oktober 2023   23:57 Diperbarui: 12 Desember 2023   14:11 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yerusalem, 24 Oktober 2023- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyampaikan peringatan keras terkait konflik Israel-Palestina selama konferensi pers di Yerusalem, Selasa (24/10). Netanyahu menekankan pentingnya mengalahkan kelompok Hamas, menyatakan bahwa jika mereka tidak berhasil, "kita semua akan kalah." Ia juga memperingatkan bahwa Hamas merupakan ancaman bagi Eropa.

Pernyataan tersebut muncul setelah Israel secara resmi menyatakan perang melawan Hamas pada 8 Oktober, sebagai respons terhadap serangan kelompok bersenjata tersebut yang mengakibatkan lebih dari 1.400 orang tewas.

Sementara itu, Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara Tentara Israel, menjelaskan bahwa tujuan utama Tentara Israel adalah "menyerang Hamas dan mencegah mereka menyerang kami lagi."

Netanyahu juga mengulangi peringatan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kepada kelompok Hezbollah, yang merupakan kelompok Islam bersenjata yang didukung oleh Iran dan menguasai selatan Lebanon. Macron mengingatkan Hezbollah untuk tidak terlibat dalam konflik tersebut dan menyatakan bahwa mereka "akan menyesal" jika melakukannya.

Selain itu, Macron mengusulkan pembentukan koalisi internasional untuk melawan "kelompok teroris," mirip dengan perang melawan ISIS. Ia menekankan bahwa Hamas memiliki kesamaan dengan ISIS dan Al-Qaida dalam tindakan dan niatnya.

Macron juga memperingatkan bahwa "perjuangan (melawan kelompok teroris) harus tanpa ampun, tetapi tidak tanpa aturan." Ia mendesak agar tidak membatasi bantuan kemanusiaan dan pasokan listrik untuk penduduk sipil, dan jangan sampai bantuan ini jatuh ke "kelompok teroris," mengingat Amerika dan Uni Eropa mengkategorikan Hamas sebagai "organisasi teroris."

ia mendesak Macron untuk mendengarkan masalah Palestina "secara rasional," dan menambahkan bahwa "kondisi pertama" untuk pembentukan negara Palestina dalam perdamaian dan keamanan haruslah menerima keberadaan dan keamanan Israel.

Macron mengatakan akan mengunjungi Ramallah, di Tepi Barat, Selasa malam.

Macron menekankan: "Kita harus menghindari perluasan konflik, dan saya menyerukan kepada Iran dan Hizbullah untuk tidak menimbulkan bahaya atau ancaman apa pun di kawasan ini

(Berita ini di ulas dari CNN Arabi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun