Mohon tunggu...
Zainuddin Malik
Zainuddin Malik Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya bekerja disalah satu perusahaan di sidoarjo yang bergerak di bidak konstrusi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN bersama Karang Taruna Penanggulangan Genangan Air di Desa Kejapanan, Dusun Margo Rukun

18 Juni 2022   12:30 Diperbarui: 18 Juni 2022   12:42 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan genangan air di desa Kejapanan Gg. Margo Rukun terjadi karena drainase yang kurang memadai untuk mengalirkan air hujan  lantaran kurangnya area resapan air, maka saluran pembuangan tidak mampu menampung kapasitas air dan menyebabkan air akan menggenang ke permukaan. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan yaitu membuat lubang resapan biopori. Untuk mengatasi genangan air yang terjadi, maka perlu dilakuakan penyuluhan pada karantaruna mengenai metode biopori. Penyuluhan dilakukan bertujuan sebagai menambah wawasan dan pengetahuan rakyat dan khususnya karantaruna sebagai bentuk keperdulian terhadap lingkungan dan menjadi langkah awal mengatasi genangan air. Metode yang akan dilakukan antara lain adalah observasi, sosialisasi, percobaan pembuatan lubang biopori. Dan hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu diharapkan mampu peningkatkan keperdulian terhadap lingkungan khusunya di daerah tempat kita tinggal

PENDAHULUAN

Gg.margo rukun merupakan suatu pemukiman di kawasan desa Kejapanan dengan luas sebesar 0.523 Ha dengan 32 rumah ditahun 2022. Menurut ketua RT. Nur Hadi., daerah resapan air semakin sempit karena semua jalan dipemukiman terpasang batako, Tanpa memperhatikan dampak penyempitan area resapan air tersebut.

Genangan air membuat jalan menjadi licin, dan bisa berbahaya bagi pengendara yang melintasi genangan air tersebut. Selain itu, genangan air akan mencemari area tersebut dan membuatnya kotor. Penggunaan sistem drainase stormwater diperlukan yang bertujuan untuk mengatur air hujan yang jatuh agar tidak menggenang tetapi dapat cepat terinfiltrasi ke dalam tanah, sebab lain genangan air bisa terbentuk karena besarnya volume air yang tidak terdrainase dengan baik dan kurangnya lubang resapan air yang ada sehingga air tersebut meluap dan menggenang

Berdasarkan uraian diatas, maka upaya yang dilakukan pada aktivitas pengabdian ini yaitu dilakukanya penyuluhan pada karantaruna gg.margorukun mengenai metode Biopori. Tidak hanya menggunakan pengenalan atau penyuluhan, tentunya juga dengan pembuatan biopori secara langsung untuk melihat keefektifan lubang biopori

Lubang Biopori,selain bisa meresapkan genangan air sesaat setelah hujan terjadi, lubang biopori ini pula bisa dipakai menjadi pengelolahan sampah organic menggunakan cara memasukan sampah organic tadi ke pada lubang biopori yg nantinya sampah organic tadi akan sebagai pupuk kompos dan akan bermanfaat buat menjaga kesuburan tanah (Setyaningsih & Endriastuti, 2018). Manfaat lain menurut pembuatan biopori yaitu bisa memelihara biodiversitas tanah, membantu menyuburkan tanah, bisa memelihara kebersihan, menambah cadangan air pada tanah.

Namun selah berdiskusi dengan ketua karantaruna margorukun Indra Ainun Nidhom, disepakati pembuatan biopori dengan desain yang mudah dalam pembuatan, mudah dalam perawatan dan tetap menjaga fungsi utama sebagai resapan genangan air.

2.) Implementasi kegiatan pembuatan lubang biopori ini dilaksanakan pada 4 Juni 2022 di ke tiga titik, dimana daerah tersebut sering mengalami masalah genangan air setiap kali hujan. pembuatan lubang biopori menggunakan linggis, cetok dan tabung paralon yang telah diberi lubang sebelumnya. Kedalaman lubang tergantung pada ukuran dan diameter tabung paralon yang disiapkan.

Foto persiapan alat bersama mahasiswa dan karantaruna margo rukun (Dokpri)
Foto persiapan alat bersama mahasiswa dan karantaruna margo rukun (Dokpri)

Foto pembuatan biopori (Dokpri)
Foto pembuatan biopori (Dokpri)

3.) Dua hari setelah dilakukannya pembuatan biopori, terjadinya hujan yang cukup deras di desa Kejapanan, dan dilakukan pengecekan lubang biopori apakah sudah mampu menanggulangi genagan air yang ada ,dibawah ini merupakan foto sesudah terjadinya hujan dan didapatkan bahwa sampah tidak bisa masuk kebiopori dan yang bisa masuk hanya air dan tanah halus saja, dan hal tersebut menyatakan bahwa biopori telah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan,

Foto biopori setelah 3 hari (Dokpri)
Foto biopori setelah 3 hari (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun