Artikel Berita KKN
Tahun 2020 ini menjadi tahun yang cukup berat bagi sebagian besar wilayah di dunia, salah satunya Indonesia. Di mana dunia ditempa wabah virus yang asal mulanya berasal dari daerah Wuhan, China. Menurut WHO (dalam kompas.com, 2020) virus ini tergolong pada jenis coronavirus, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-19 atau yang sering kita sebut covid-19. Sudah banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat, seperti halnya dalam bidang pendidikan.
Pendidikan di Indonesia saat ini seperti dituntut untuk mengikuti situasi pendidikan di masa depan yang berbasis teknologi. Di lansir dari laman dikti.kemedikbud.go.id, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, pada  acara Medan Internasional Conference on Energy and Sustainability mengatakan adanya pandemi ini memberikan tantangan kepada kita untuk mengembangkan kreativitas dalam penggunaan teknologi. Namun di sisi lain, siswa, orang tua dan guru bekerja keras mengikuti pembelajaran daring (jarak jauh) selama pandemi ini (Prabowo, 2020).
Sejak dikeluarkannya peraturan pemerintahan mengenai pembelajaran secara daring, tidak hanya berdampak pada guru dan siswa namun berdampak pula pada orang tua. Orang tua dituntut untuk memiliki peran secara langsung dalam proses pembelajaran daring anaknya di rumah.
 Awalnya peran orang tua hanya berkaitan pada pendidikan dasar di keluarga, seperti halnya dalam beragama, bagaimana memiliki sikap  yang baik, segala yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari (Nurlaeni dan Juniarti, 2017). Namun sekarang peran yang dimiliki orang tua menjadi semakin luas yaitu sebagai pendamping sekaligus pembimbing secara langsung dalam proses pembelajaran yang dilakukan anak.
Orang tua sebagai sekolah pertama bagi anak, maka orang tua memiliki keikutsertaan yang eksklusif terhadap motivasi belajar anak. Orang tua dapat memberikan dorogan terhadap anaknya sebagai peserta didik, karenanya orang tua memiliki perngaruh yang besar dalam proses belajar anak (Hero, 2018). Hal ini sejalan dalam Sadirman (1996:75) bahwa peran orang tua merupakan salah satu faktor pendorong belajar anak.
World Health Organization (WHO, 2020) telah membagikan beberapa tips untuk orang tua dalam mendampingi dan membimbing anak belajar selama pandemi ini berlangsung, diantaranya tips pengasuhan agar lebih baik dan terstuktur dalam mendampingi anak belajar di rumah. Akan tetapi masih banyak orang tua yang masih memiliki kendala dalam  membimbing anaknya belajar di rumah. Terutama yang terjadi pada orang tua anak usia dini dan siswa tingkat SD/MI awal, yang mana anak memerlukan pengawasan dan bimbingan lebih dari orang tuanya.
Ada orang tua yang masih beranggapan bahwa pendidikan itu hanyalah tanggung jawab lembaga pendidikan. Ada juga orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, sehingga anak terlantar dan menyebabkan anak memliki perilaku yang kurang baik dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua (Novrinda, 2017).Â
Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas terlihat jelas bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam membimbing anak selama kegiatan belajar. Tidak hanya dilimpahkan semua pada lembaga pendidikan, namun orang tua harus ikut serta dalam proses pendidikan anak. Terutama sekarang pada masa pandemi covid-19, yang mengharuskan orang tua berperan secara langsung membimbing dan mendampingi anak belajar di rumah. Tujuan artikel ini adalah untuk memperlihatkan bahwa pentingnya peran orang tua dalam membimbing dan mendampingi anak belajar di rumah, serta memaparkan beberapa kendala yang ditemukan, penyebab, dan solusi bagi orang tua.
REFERENSI
Bhayu, Akbar T. (2020). Serial Infografik Virus Corona : Apa  Itu Coronavirus dan Covid-19. Kompas.com. (Akses Desember 2020).