Tanggal 28 Juni 2012, saya pulang ke Malang. Betapa bahagianya saya, hampir 4 bulan saya di Jakarta, kini saya kembali ke kota ini. Hanya 1 minggu, setelah itu saya harus balik ke Jakarta. Tentu dalam waktu seminggu, sayang rasanya jika tidak icip-icip. Teman kuliahku, Ma'ruf mengajak saya mampir ke Depot Rawon Nguling yg ada di Jl. KH Zainul Arifin, ya patokannya sih kawasan Malang Plaza. Sebelumnya saya pikir mungkin hanya rawon nguling yg pernah saya santap di daerah Nguling, yg merupakan perbatasan daerah Probolinggo dengan Pasuruan. Ternyata dugaan saya salah. Depot ini justru spesialisasinya adalah rawon dengkul. Ada juga sih, rawon biasa ataupun mau pesan rawon buntut. Saya sendiri datang berlima, bersama dengan teman kuliah saya. Ada Ma'ruf, Hamdan, Kutil(Ferry), dan Awank(Anwar). Kami memesan seporsi rawon dengkul dan seporsi rawon buntut. Ketika pesanan datang, weewww, kami berlima terkagum-kagum melihat besarnya porsi, baik rawon dengkul maupun buntut bisa dimakan sampai 6 orang. Rasanya? Saya rasa mungkin mirip, dengan rawon nguling yg aslinya. Cuma ya itu, sensasinya yg gak terlupakan. Heheheh. Selain itu depot ini juga menjual nasi pecel lodeh, yaitu nasi pecel yg dicampur sayur lodeh. Lauk tambahan pun juga disediakan, ada babat, empal, lidah, otak, paru, limpa, serta yang tak boleh dilewatkan yakni mendol, makanan khas Malang, yaitu tempe yg dihancurkan, kemudian dicampur berbagai bumbu, dibentuk bulat-bulat, kemudian digoreng [caption id="attachment_194131" align="alignleft" width="275" caption="rawon dengkul"][/caption] [caption id="attachment_194132" align="alignright" width="256" caption="rawon buntut dan beraneka ragam lauk tambahan"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H