Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soal Batik, Saya Paling Suka Beli di Bandara

2 Oktober 2019   20:40 Diperbarui: 2 Oktober 2019   21:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun 2008, saya nyaris tiap hari mengenakan batik. (Dokpri)

Baru kali ini saya tidak pakai batik di Hari Batik Nasional. Pasalnya, saya tengah berada di pelosok daerah,  di daerah pertambangan yang berdebu, panas dan beraroma alam. Tentu sangat tidak tepat pakai batik. 

Tapi Anda perlu tahu, saya ini sejak dulu suka pakai batik. Terutama batik yang bahannya seratus persen katun.

Dulu, dan dulu sekali, ketika saya masih muda dan baju batik adalah barang langka dan cukup mewah untuk ukuran saya. Paling banter sekali setahun beli. Pada saat menjelang lebaran saja. Itupun belinya di pasar sentral yang bisa ditawar semurah-murahnya.

Tahun 2008, saya nyaris tiap hari mengenakan batik. (Dokpri)
Tahun 2008, saya nyaris tiap hari mengenakan batik. (Dokpri)
Mulai awal tahun 2000-an, ketika saya sering bolak-balik Makassar - Jakarta untuk berbagai urusan, saya sudah mulai bisa membeli batik, khusus untuk saya pakai sehari-hari bukan untuk dikoleksi.

Bahkan ada suatu ketika saya nyaris tiap hari pakai batik. Hari libur, bahkan hari Minggu sekalipun. Malah ada teman saya yang berseloroh waktu hari Minggu saya pakai batik nongkrong di warung kopi di Makassar. Dia bilang, "Dari ibadah minggu, Bos?"

Tentu saja saya terusik, sebab saya ini muslim yang taat. Dalam hati saya cuma menanggapi, kalau bercanda ukur-ukur, Bos!

Dan tahukah Anda, saya paling suka beli batik di bandara. Di bandara mana saja, yang penting ketika saya bepergian dan menunggu boarding, maka etalase favorit saya di bandara adalah etalase yang menawarkan batik. Tak usah saya sebut mereknya, nanti dianggap iklan. Inisialnya saja, yakni batik 'K'.

Ini dua tahun lalu, tetap hobbi pakai batik. (Dokpri)
Ini dua tahun lalu, tetap hobbi pakai batik. (Dokpri)
Tentu Anda sudah mengenal batik kesukaan saya itu. Harganya dulu berkisar Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000, harga yang cukup terjangkau dan enak dipakai. saya paling hobi model lengan pendek. 

Malah tak jarang saya ke Jakarta tak membawa pakaian. Hanya baju di badan. Alhasil hampir semua model dan corak batik itu telah saya miliki. Pada akhirnya saya hanya bisa mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin.

Selamat Hari Batik Nasional

ZT -Batulicin, 2 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun