Masjid Al Aqsa tak begitu ramai hari ini. Angin sejuk di akhir musik dingin di Yerusalem bertiup menelusup kulit. Saya kehabisan kata, kecuali rasa syukur tiada terhingga, telah datang ke masjid suci ketiga umat muslim --- setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah --- ini.
Masjid Al Aqsa berada dalam kompleks Haram Al Syarif di Kota Yerusalem Timur, kota suci bagi tiga agama besar dunia: Islam, Yahudi dan Nasrani.
Umat Islam menjadikan Masjid Al Aqsa sebagai kiblat salat hingga 17 bulan setelah hijrah Nabi Muhammad SAW. Perubahan arah kiblat itu masih diabadikan di Masjid Qiblatain di dekat Madinah. Satu hari di tahun kedua Hijriah ketika Rasulullah SAW tengah salat dhuhur dengan menghadap ke arah Masjid Al Aqsa di Masjid Bani Salamah, turun wahyu kepada baginda Nabi untuk mengubah arah kiblat ke Masjidil Haram di Mekkah. Kini, Masjid Bani Salamah lebih dikenal dengan Masjid Qiblatain, dua arah kiblat.
Bagaimana pun, Masjid Al Aqsa yang dulu bernama Baitul Maqdis tetap menjadi masjid suci umat Islam. Di sinilah, sebelum berangkat ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu, Nabi Muhammad SAW menunaikan salat sunnah.
Di balik dinding Masjid Al Aqsa adalah tembok ratapan, tempat suci kaum Yahudi. Tak jauh dari situ bertebaran situs suci kaum Nasrani, termasuk lokasi yang dipercaya sebagai jalur dan tempat penyaliban Yesus.
Sejarah kawasan Haram Al Syarif tempat Masjid Alqsa berada, bertaut dengan tiga agama besar dunia. Karena itulah, tempat ini lekat pula dengan sejarah penaklukkan, kekerasan atas nama agama, dari zaman dulu hingga hari ini.
Saya tak perlu bercerita panjang lebar tentang kawasan ini, tak akan terangkum dalam sebuah artikel singkat.
Saya meninggalkan Al Aqsa selepas ashar, berjalan melintasi pelataran seraya memandang lamat-lamat ke arah kubah Dome of the Rock, lalu menelusuri lorong di luar dinding, dan muncul di sisi tembok ratapan. Orang-orang Yahudi terlihat khusyuk berdoa, merapatkan badan di dinding yang menjulang di sore yang dingin. Di atasnya, terlihat kubah Masjid Al Aqsa dan kilap keemasan Dome of the Rock.
Semoga kedamaian senantiasa melimpahi kota ini.
ZT -Yerusalem, 9 Februari 2019