Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Menjaga Kerukunan dengan Menjalankan Ukhuwah Islamiyah

3 Februari 2019   06:52 Diperbarui: 3 Februari 2019   07:10 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mari kita menjaga kerukunan dengan menjalankan ukhuwah Islamiyah," begitu penegasan Ketua harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Haji Syafruddin ketika mengajak para ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim yang menikuti  acara Dzikir, Tausyiah dan Doa bersama untuk Pemilu Damai yang diselenggarakan DMI di Jakarta, Sabtu 2 Februari 2019. 

Dia menyatakan, bahwa untuk menjaga persatuan Indonesia sebagai negara yang pluralis mesti  dengan menjalankan dan menjaga ukhuwah islamiyah. 

"Keberagaman dan ukhuwah Islamiyah yang membuat Indonesia damai menjadi contoh banyak negara di dunia. Untuk itu mari kita istiqomah menjalankan ukhuwah islamiyah dalam kehidupan sehari-hari," kata Haji Syafruddin.

Kenapa begitu banyak negara di dunia yang sedang mengalami konflik meminta Indonesia menjadi Juru damai? 

Alasannya,  menurut Pak Syaf -sapaan akran Haji Syafruddin, Sebagai negara Islam terbesar ternyata Indonesia bisa hidup damai dan rukun dengan sesama. 

Sehingga negara seperti Filipina, Myanmar dan Afghanistan minta Indonesia mendamaikan konflik yang ada di negara itu. "Selain itu juga Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai. Berkembang dengan adat ketimuran," ungkapnya.

Sumber Foto: Heriza
Sumber Foto: Heriza
Syafruddin yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi pada kesempatan itu menekankan pentingnya kerukunan umat bagi peradaban kemajuan Islam. Seperti perpecahan yang terjadi di kawasan jazirah Arab banyak terjadi pertikaian diantara sesama Muslim. 

"Pergesekan justru terjadi di negara muslim seperti Suriah, Irak, Yaman dan lainnya. Sedangkan di benua Eropa kehidupan damai sehingga Islam bisa berkembang sangat pesat," ucapnya.

Peradaban Islam saat ini di benua eropa berkembang sangat pesat. Mantan Wakapolri ini menceritakan saat dirinya menempuh pendidikan di Inggris, jumlah masjid yang ada hanya 8 unit. "Di London, Masjid saat ini sudah ratusan dan mayoritas kaum ibu-ibu yang mengisi kegiatannya," tutur Syafruddin.

Sumber Foto: Heriza
Sumber Foto: Heriza
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman bahkan mengatakan, bahwa di masa mendatang sebagian besar penduduk benua eropa beragama Islam. Dan pertumbuhan masjid sebagai simbol peradaban Islam akan berkembang sangat pesat di Eropa. "Untuk itu mari kita jaga masjid sebagai tempat suci untuk kegiatan suci, jangan untuk kegiatan yang tidak penting," tegas Haji Syafruddin.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Pelaksana Tugas Sekjen DMI, Arief Rosyid serta pengurus DMI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Untuk itu, Syafruddin mengapresiasi para pengurus DMI yang telah melaksanakan kegiatan ini secara serempak. 

Harapannya,  kegiatan ini akan menjadi penguat kerukunan dan membuat Indonesia semakin damai sehingga dapat berkontribusi positif untuk perkembangan peradaban Islam.(Sumber: Tim Media Pak Syaf)

ZT -Kemayoran, 3 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun