"Mari kita menjaga kerukunan dengan menjalankan ukhuwah Islamiyah," begitu penegasan Ketua harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Haji Syafruddin ketika mengajak para ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim yang menikuti  acara Dzikir, Tausyiah dan Doa bersama untuk Pemilu Damai yang diselenggarakan DMI di Jakarta, Sabtu 2 Februari 2019.Â
Dia menyatakan, bahwa untuk menjaga persatuan Indonesia sebagai negara yang pluralis mesti  dengan menjalankan dan menjaga ukhuwah islamiyah.Â
"Keberagaman dan ukhuwah Islamiyah yang membuat Indonesia damai menjadi contoh banyak negara di dunia. Untuk itu mari kita istiqomah menjalankan ukhuwah islamiyah dalam kehidupan sehari-hari," kata Haji Syafruddin.
Kenapa begitu banyak negara di dunia yang sedang mengalami konflik meminta Indonesia menjadi Juru damai?Â
Alasannya, Â menurut Pak Syaf -sapaan akran Haji Syafruddin, Sebagai negara Islam terbesar ternyata Indonesia bisa hidup damai dan rukun dengan sesama.Â
Sehingga negara seperti Filipina, Myanmar dan Afghanistan minta Indonesia mendamaikan konflik yang ada di negara itu. "Selain itu juga Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai. Berkembang dengan adat ketimuran," ungkapnya.
"Pergesekan justru terjadi di negara muslim seperti Suriah, Irak, Yaman dan lainnya. Sedangkan di benua Eropa kehidupan damai sehingga Islam bisa berkembang sangat pesat," ucapnya.
Peradaban Islam saat ini di benua eropa berkembang sangat pesat. Mantan Wakapolri ini menceritakan saat dirinya menempuh pendidikan di Inggris, jumlah masjid yang ada hanya 8 unit. "Di London, Masjid saat ini sudah ratusan dan mayoritas kaum ibu-ibu yang mengisi kegiatannya," tutur Syafruddin.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Pelaksana Tugas Sekjen DMI, Arief Rosyid serta pengurus DMI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Untuk itu, Syafruddin mengapresiasi para pengurus DMI yang telah melaksanakan kegiatan ini secara serempak.Â