Era digitalisasi yang saat ini sedang terjadi mendorong perubahan pola pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Artinya pola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik diubah dari manual menuju digital.Â
"Polda Jabar mampu menjawab tantangan dan kebutuhan terhadap layanan publik di era digital ini melalui inovasi pelayanan publik Samsat J'BRET," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin,  saat melakukan peluncuran  program Samsat J'BRET di Bandung, Jawa Barat, Senin 28 Januari 2019.
Dengan adanya inovasi ini sangat memberikan kemudahan, kecepatan, dan masyarakat dapat tetap terlayani dengan baik walaupun sedang melakukan kegiatan lain. Syafruddin, mengatakan mengikuti perkembangan inovasi Samsat J'Bret sejak tahap awal perancangan. Inovasi ini dirancang karena Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar di bidang lalu-lintas melalui kontribusi PNBP, PAD sumbangan premi, dan santunan.
"Memanfaatkan teknologi yang ada sehingga pelayanan menyentuh hingga lapisan masyarakat di pelosok. Bayar denda cukup klik aplikasi yang ada, STNK juga disahkan secara elektronik sehingga bisa lebih cepat," ungkap Syafruddin.
Dengan adanya inovasi layanan Samsat J'BRET juga meningkatkan kepedulian dan ketaatan masyarakat untuk membayar pajak serta tertib dalam administrasi berlalu-lintas. Meningkatnya peran aktif masyarakat tersebut tentu akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah.Â
"Pendapatan yang meningkat dapat digunakan pemerintah untuk merancang program-program yang lebih bermanfaat. Masyarakat senang, pemerintah-pun semakin percaya diri dalam menjalankan programnya," tutur Syafruddin.
Menteri PANRB, Syafruddin. (Foto: Heriza)
Gebernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (foto: Heriza)
Kapolda Jawa Barat, Irjend Pol Agung Budi Maryoto. (Foto: Heriza)
Pada kesempatan tersebut, Syafruddin berpesan agar sistem yang telah terbangun dengan baik ini harus dijalankan, dan dikembangkan oleh sdm aparatur yang berkompeten.Â
"Perlu didorong pembangunan Smart ASN yang profesional, inovatif, kreatif dan menguasai pemanfaatan teknologi informasi. Karena merekalah yang akan menggerakan roda birokrasi transformasional di masa datang," ucap Syafruddin.
Selain itu juga pemerintah sudah saatnya membangun big data yang terintegrasi untuk menghilangkan sistem yang tumpang tindih, mengefisiensikan mungsi sehingga kinerja akan lebih efektif.Â
Syafruddin berharap inovasi Samsat J'BRET terus dikembangkan sehingga dapat diintegrasikan dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik. Tujuannya agar dapat diterapkan secara meluas bukan hanya di wilayah Jawa Barat Saja.
"Ini adalah wujud nyata perubahan budaya kerja yang memangkas birokrasi berbelit, menggantinya menjadi kepastian bagi masyarakat melalui transparansi dan peningkatan profesionalisme aparatur untuk memberikan pelayanan yang semakin berkualitas," ucap Syafruddin. Peluncuran program Samsat J'BRET dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat, Irjend Pol Agung Budi Maryoto, beserta jajarannya.
Lihat Kebijakan Selengkapnya