Saat menjalankan ibadah umrah, Ketua harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Haji Syafrudin, melakukan dua pertemuan dengan pejabat pemerintah Arab Saudi. Haji Syafruddin  bertemu dengan pimpinan Kantor Imigrasi Jeddah Brigjend Muhammad As Syarif dan Wakil Museum Rumah Rasulullah.
Pertemuan yang berlangsung di Hotel Raffles, Mekkah tersebut membahas rencana bantuan renovasi pembangunan masjid yang rusak akibat bencana alam dan memperkuat syiar Islam di Indonesia. Muhammad As Syarif menyatakan niatnya akan memberikan bantuan pembangunan masjid yang rusak akibat bencana alam di Palu dan Donggala dan pembangunan masjid lainnya di wilayah Indonesia.
Rencananya penyaluran bantuan pembangunan masjid tersebut akan melalui Dewan Masjid Indonesia. Muhammad As Syarif menyampaikan rasa simpati dan prihatin yang mendalam terkait tragedi bencana alam yang menimpa umat Islam di Indonesia. Ia berharap umat Islam di wilayah Palu dan Donggala dapat kembali menjalankan ibadah di masjid dengan adanya bantuan untuk renovasi masjid yang rusak akibat bencana.
Pada pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan tersebut, Syafruddin yang juga menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi menjelaskan DMI berperan aktif memberikan bantuan saat bencana alam terjadi di seluruh wilayah Indonesia seperti Lombok, Sulawesi Tengah dan yang terbaru di kawasan Banten serta Lampung.
Peranan DMI dengan memberikan bantuan aspek religius, alasannya karena bantuan kemanuasiaan berupa makanan dan obat saat bencana jumlahnya akan sangat banyak. sedangkan bantuan religius bagi korban bencana sangat kurang. Ia telah memerintahkan langsung pengurus DMI untuk melakukan aksi tanggap darurat berupa pembangunan masjid semi permanen di wilayah bencana khususnya Palu, Donggala dan sekitarnya.
Ketua Harian DMI, Syafruddin menyambut gembira mendengar rencana pembangunan Museum Rasulullah tersebut. Ia mengatakan rencana pembangunan Museum Rasulullah di Masjid Al Markaz, Makassar sejalan dengan 10 program unggulan DMI.
"Tentu nantinya Museum Rasulullah ini akan dapat meningkatkan syiar dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Selain itu juga sejalan dengan program DMI, menjadikan masjid sebagai destinasi religius," kata Syafruddin.
Meski begitu, bentuk masjid tidak melupakan unsur arsitektur khas Sulawesi Selatan. Hal ini terlihat dari atap berbentuk kuncup segi empat yang mengambil ilham dari Masjid Katangka, Gowa masjid tertua di Sulawesi Selatan dan rumah Bugis-Makassar pada umumnya.