Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Borovitskaya

14 November 2018   13:06 Diperbarui: 14 November 2018   13:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Awal musim dingin beberapa tahun silam, saya menjelejahi Kremlin, sebuah kompleks benteng di jantung kota Moskow. Kawasan itu di kelilingi oleh Sungai Moskwa di selatan, Katedral Saint Basil dan Lapangan Merah di timur, serta Alexander Garden di Barat.

Di sebuah ruangan berbentuk piramida ungu bernama Mausoleum Lenin di Lapangan Merah, di situlah tersimpan jasad Vladimir Lenin sejak tahun 1924. Lenin memimpin Revolusi Oktober pada 1917 dan memerintah Soviet Rusia pada masa Perang Sipil. Ia salah satu pendiri Uni Soviet.

Saya menyaksikan langsung jasad Lenin beberapa saat lamanya. Ia terbujur kaku dengam wajah berkelir salju dalam setelan jas lengkap.

Di sudut lain nampak kemegahan Menara Borovitskaya. Sebuah menara sudut dengan lorong masuk di sisi barat Kremlin bernama Borovitsky Hill. Menara ini adalah salah satu dari tujuh menara serupa yang berdiri di atas kota Moskow.

Atas perintah Vasili III dari Rusia, menara  ini dibangun pada 1490 di sebuah gerbang Kremlin oleh arsitek Italia, Pietro Antonio Solari.  Nanti tahun 1658 penguasa Rusia Aleksey I memberi nama baru menara tersebut, yakni Predtechenskaya yang berarti pendahulu, setelah Gereja John the Forerunner, yang kemudian hancur selama pembangunan gudang senjata Kremlin.

Bagaimanapun, sesuatu yang baru, terutama sebuah nama, tidak pernah menjadi populer. Nanti  tahun 1812, menara tersebut dirusak oleh sebuah ledakan yang dilakukan oleh tentara Prancis yang mundur. Pada 1817 - 1819, menara tersebut dipugar oleh arsitek Osip Bove. Pada tahun 1935, Soviet memasang bintang merah di atas menara.

Bersama bintang merah di atasnya, Menara Borovitskaya tingginya mencapai 54,05 meter.

Saya keluar dari  menara Borovitskaya, menikmati suhu minus satu derajat celcius. Ia menjadi latar dari foto saya di atas.

Di penghujung musim gugur, untuk segera menyambut hari-hari menggigilkan, di negeri Beruang Merah sana.

ZT -Jakarta, 14 November 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun