Menyaksikan secara langsung final Taekwondo Asian Games 2018 di JCC Senayan kemarin sore, beruntung saya duduk tak lebih dari tiga langkah di belakang Presiden Joko Widodo di VVIP.
Di row paling depan di tribun kehormatan itu, di jangkauan pengamatan saya yang begitu bebas, ada dua pemimpin negara, menyaksikan pertandingan dengan serius. Kadang tersenyum dan tertawa. Sesekali berdiri, mengangkat tangan ke atas, menyemangati jagoan negara masing-masing.
Selain Jokowi, di sampinnya nampak Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon, Â Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia Komjen Pol Syafruddin dan Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
di Plenary Hall, JCC Senayan Jakarta, Defia menjadi penyumbang emas pertama kontingen Indonesia pada Asian Games 2018. Ia berhasil meraih medali pada nomor poomsae, di hari pertama perebutan medali dimulai, Minggu kemarin.
Kesuksesan Defia disambut positif Presiden Joko Widodo dan Ketua Kontingen Indonesia, Komjen Pol. (Purn) Syafruddin, yang menonton perjuangan atlet andalan taekwondo putri Indonesia itu.
Defia sendiri pekan lalu menyatakan tak ingin terbebani dengan target apapun, namun memilih berendah hati dengan menyatakan akan mengerahkan seluruh kemampuannya pada ajang pertamakalinya di Asian Games.
"Ini Asian Games pertama buat saya. Jadi saya terus motivasi diri untuk bisa mencapai puncak prestasi terbaik. Mohon doa dan dukungannya," kata Defia.
Sebelum masuk pelatnas Asian Games 2018, Defia Rosmaniar adalah atlet peraih medali emas untuk nomor individu poomsae putri dalam Kejuaraan Asia Taekwondo 2018 yang berlangsung di Ho Chi Minh, Vietnam, pada 24--28 Mei 2018.