Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waketum DMI Resmikan Masjid Al Musliman, Medan

4 Juni 2018   00:26 Diperbarui: 5 Juni 2018   00:08 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Drs H Syafrudin Msi, meresmikan masjid Al-Muslimin, Kota Medan, Sumatera Utara, Ahad 3 Juni 2018.

Masjid Al-Muslimin
Masjid Al-Muslimin
Sebelum peresmian masjid, Syafruddin melatik Pengurus Wilayah Persatuan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Provinsi Sumatera Utara masa khitmad 2018 -- 2018.

dokpri
dokpri
Syafruddin menjelaskan perbedaan antara Prima DMI dengan Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). "Jika BKPRMI adalah badan otonom yang akan berada di bawah koordinasi DMI, maka Prima DMI berada dalam struktur DMI, anak kandung DMI. Jadi kemana-mana saya melakukan kegiatan DMI, saya selalu ikutkan pengurus BKPRMI," paparnya sembari melirik kepada Ketua Umum BKPRMI, Said Aldi Alidrus, yang mengikuti kegiatan Waketum DMI sejak pagi.

Pada kesempatan itu, Syafruddin kembali menyebutkan visi DMI yakni Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid.  "Ada sepuluh program DMI, salah satunya adalah program Wisata Religi Berbasis Masjid seperti yang pernah dicanangkan secara nasional di Cirebon bulan lalu," urainya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selanjutnya, ia mengharapkan bahwa Masjid dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan demi kemaslahatan umat. "Hakekat keberadaan masjid di zaman Rasulullah adalah tempat segala-galanya. Masjid adalah tempat membangun ukhuwah Islamiyah. Semua kegiatan di pusatkan di masjid, mulai dari diskusi-diskusi keagamaan, kegiatan sosial, ekonomi, dan berbagai masalah kemasyarakatan diselesaikan di masjid. Padahal di Madinah pada saat itu masyarakatnya bukan cuma umat Islam, tetapi juga Nasrani dan Yahudi," jelas Syafruddin.

Selain itu, ia menekankan bahwa umat beragama di Sumatera, khususnya Sumutera Utara adalah yang paling toleran dan tak pernah ada konflik. "Saya pernah Wakapolda di daerah ini, jadi saya paham betul bagaimana kehidupan beragama di sini. Bahkan di seluruh Indonesia, di Sumateta inilah yang paling damai. Tak pernah ada konflik dan gesekan," tegas Syafruddin.

Selain meresmikan masjid dan pelantikan pengurus Prima DMI, Syafruddin juga menyantuni anak yatim piatu dan menyerahkan 100 buah Alquran untuk Masjid Al-Muslimin.

ZT -Medan, 3 Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun