Rifqi Nafis, anak sulung saya, nyaris putus asa tinggal di Frankfurt sudah memasuki bulan ke-11. Visa student yang ia pegang sudah hampir habis masa berlakunya. JIka ia tidak lulus-lulus tes untuk mendapatkan student collegge di Jerman hingga visanya yang berlaku setahun itu habis masa berlakunya, maka dengan sangat menyesal, terpaksa harus kembali dulu ke Indonesia. Untuk selanjutnya mengurus visa lagi mulai dari nol di kedutaan Jerman  yang ada di dekat Bundaran HI di Jakarta.Â
Akan tetapi jika ia bisa berhasil lulus mendapatkan student collegge, hingga satu bulan ke depan sebelum visanya kadaluarsa, maka sebagai orang tua, saya harus mendepositkan dana sekitar 8.500 Euro ke rekening anak saya itu di Deutsche Bank. Ini syarat utama untuk perpanjangan visa student, dan dana itu untuk living cost anak tersebut selama setahun ke depan, yang bisa di tarik di semua ATM di Jerman, maksimal 700 Euro per bulan.
Tengah malam waktu Jakarta, senja baru  berlalu di Frankfurt. Saya terima call line dari anak saya itu. Ia mengabarkan bahwa dirinya telah di terima di Hochschule Wismar. 20 Februari 2017 kala itu.  Saya langsung sujud syukur.
The Hochschule Wismar, Universitas Ilmu Terapan: Teknologi, Bisnis dan Desain  adalah universitas negeri ketiga terbesar dan ketiga tertua di Mecklenburg-Vorpommern, Jerman.Â
Universitas ini terletak di pantai Baltik di bagian paling utara Jerman dengan kampusnya hanya berjarak 500 meter dari pelabuhan. Universitas ini didirikan pada tahun 1908 sebagai akademi teknik dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan budaya kota.
Giessen merupakan kota berukuran menengah yang terletak di tengah-tengah negara bagian Hessen, Jerman, pusat administrasi distrik, Giessen, dan juga Regierungsbezirk Mittelhessen. Giessen hanya 45 menit naik mobil dari Frankfurt HBF
Wisuda di Jerman cukup dengan setangkai bunga.