Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembunuh Keji Itu Bernama Miras Oplosan!

11 April 2018   16:12 Diperbarui: 16 April 2018   20:51 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sungguh malang nasib Muhajir. Remaja berusia 17 tahun itu, menghembuskan nafas terakhir setelah ia dirawat di rumah sakit dan tak tertolong lagi.

Beberapa waktu lalu kejadian itu, di daerah Mangasa, Kabupaten Gowa, tempat lahir saya. Remaja Muhajir itu keluarga dekat saya.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit malam itu, di ujung lorong ia bersama beberapa orang temannya kedapatan menenggak  minuman keras (miras) yang tak jelas apa namanya. Sebab miras itu berada di dalam kemasan botol sederhana berlabel tak jelas.

Parahnya, miras yang tak jelas itu ia campur dengan beberapa saset Extra Joss. Mulanya sesak napas, lalu dilarikan ke rumah sakit, ada masalah serius di dada dan perut yang tak mampu lagi ditangani dokter, hingga tiga hari kemudian saya mendengar kabar Muhajir telah meninggal dunia.

Yah, begitulah. Miras oplosan itu kini menghantui masyarakat lantaran ia muncul sebagai pembunuh yang keji, dan begitu dekat dengan kita, terutama remaja yang masih berada di bangku sekolah.

Akibat menenggak miras oplosan, terungkap beberapa hari terakhir ini sedikitnya 82 orang tewas di Jakarta dan di Jawa Barat. Untuk itu, Wakapolri, Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, telah memerintahkan jajaran Polda di seluruh Indonesia untuk memberantas peredaran miras oplosan hingga ke akar-akarnya. "Saya perintahkan untuk membuat kasus miras oplosan ini berhenti sampaj ke akar-akarnya. Dalangnya, pelakunya, pembuatnya, distributornya, yang punya pikiran yang punya skenario dan sebagainya," tegasnya.

Dalam konferensi pers di Mapolresta Jakarta Selatan, Rabu 11 April 2018, Syafruddin pun berujar, "Ini fenomena yang luar biasa. Sebuah fenomena gila di tengah masyarakat di saat hidup dalam keprihatinan.   Di Jakarta 31 orang yang korban, di Jabar 51 orang, dan saya yakin di tempat lain banyak."

Tanpa ada toleransi, Syafruddin menyatakan, miras oplosan harus diberangus. Hentikan sekarang juga! Harus dibumihanguskan!

Dan, saya mengatakan, miras oplosan itu pembunuh yang keji!

ZT -- Jakarta Selatan, 11 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun