Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sang Tokoh Perubahan Itu Membangun Umat lewat Masjid

11 April 2018   10:41 Diperbarui: 29 April 2018   09:15 4623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia tak peduli mimpi indahnya terpenggal dan tak menikmatinya seperti halnya kebanyakan orang. Yang ia pikirkan, bagaimana agar jamaah di masjid sekitar rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan, bisa berwudhu dengan baik.

Lantas, ia membersihkan badan. Ia siap-siap menjadi makmum shalat Subuh berjamaah. Dan, ia tak canggung-canggung menjadi Muazin ketika masuk waktu subuh sementara belum ada orang yang mengumandangkan azan. Suaranya bergema memanggil masyarakat sekitar untuk datang shalat Subuh berjamaah di masjid. Setiap hari begitu, padahal ia anak yang baru berusia tujuh tahun.

Inilah kenangan indah masa kecil pada lima dekade lalu yang selalu diingat Wakapolri, Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, yang kini mengembang amanah sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Periode 2017 - 2022. Sebuah tugas mulia, mengurus masjid-masjid di seluruh Indonesia.

Syafruddin berkisah tentang dirinya yang sudah memegang amanah menyusun jadwal khatib shalat Jumat dan merancang kegiatan keagamaan dalam rangka meramaikan masjid, sejak ia berusia 12 tahun. "Biasanya anak seusia saya waktu itu sedang asyik-asyiknya dalam kehidupan bermain. Saya tidak begitu, sebab sejak kecil saya sudah dekat dengan lingkungan masjid," ujar pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 12 April 1961 silam.

Kedekatan Syafruddin dengan masjid, membuahkan ketulusan dan keikhlasan.  Dua hal yang diperolehnya itu sangat melekat dalam diri pria yang punya kebiasaan berpuasa sunnah Senin dan Kamis sejak 18 tahun terakhir ini. "Menghidupkan masjid adalah panggilan jiwa, kesadaran atau inisiatif tanpa berharap imbalan. Hati kecil saya selalu merasakan ketenangan karena selalu berdekatan dengan Ilahi Rabbi," jujurnya.

Orang yang memakmurkan dan meramaikan masjid seperti Syafruddin, sangat disenangi oleh masyarakat. Sehingga ia dipercaya mengelola Masjid Al Markaz Al Islami, rumah Allah yang megah dan ramai dengan berbagai kegiatan Islam di Makassar. Sejumlah saudagar Muslim telah mendukung pembanguan masjid besar tersebut. Salah satu di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Kehadiran Syafruddin di kepengurusan DMI memiliki arti penting dan peran besar, terutama membantu tugas-tugas Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla. Keberadaaannya sebagai Wakil Ketua Umum diharapkan mampu memperkuat dan dapat mengembangkan jaringan kepengurusan DMI. Dedikasinya terhadap organisasi di balik layar pada periode sebelumnya menjadi semacam garansi untuk kemajuan DMI saat ini dan di masa yang akan datang.

Ia nampak semakin dekat dengan masjid, apalagi ketika menjadi Wakil Ketua Umum DMI. "Saya melihat masjid menjadi tempat berbagai aktivitas sosial. Selain ibadah, tempat sujud ini juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi," ungkap Syafruddin. 


Oleh sebab itu, DMI bertekad untuk menjalankan visi dan misi memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Ia berharap umat Islam bisa memakmurkan masjid dengan beragam kegiatan, mulai dari ibadah, sosial, sampai kegiatan ekonomi. "Masyarakat sangat mungkin dilibatkan dalam pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan masjid," tutur lulusan Akabri tahun 1985 itu.

Berbagai kegiatan usaha baik kecil maupun menengah bisa memanfaatkan tempat yang ada di sekitar masjid. "Artinya, masyarakat yang berada di sekitar bisa dimakmurkan oleh masjid," katanya.

Sebagai Wakil Ketua Umun DMI, Syafruddin menginspirasi dua hal yang harus di implementasikan. Dan, ia telah melakukanknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun