Hanya dua malam di Amsterdam.Â
4 januari 2018, saya baru bangun ketika telepon apartemen Van Gogh berbunyi. Saya angkat, terdengar suara perempuan dalam Bahasa Inggris logat Belanda. Saya tahu maksudnya, ingin mengingatkan bahwa hari ini harus check out. Padahal belum juga pukul sembilan.Â
Tapi sesuai perjanjian, kami harus meninggalkan apartemenn itu paling telat pukul sebelas, siang ini. Ternyata benar, belum pukul sepuluh petugas kebersihan apartemen yang saya sewa 230 Euro per malam itu, sudah mondar-mandir di luar. Saya lihat ia sudah naik turun di tangga.Â
Berlin adalah kota tujuan berikutnya.
Saya buka aplikasi Rail Planner,hendak mencari jadwal kereta cepat menuju Berlin hari ini. Dan, hari ini juga harus tiba disebuah kota kecil di bagian utara Jerman bernama  Wismar,  sebelum pukul 24.00. Sebelum almanak berganti ke tanggal 5 Januari 2018. Kenapa? Sebab kami ingin menggunakan pass Eurail hanya satu hari. Jika lewat tengah malam, maka terhitung pemakaian dua hari.  Rugi tentu saja.
Syukurlah, di atas IC 147, kami mendapatkan satu kamar khusus berisi 6 seat, first class.
Di atas kereta yang tak terasa goyangannya ini, istri dan adik saya tak henti-hentinya live dan swafoto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H