Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Status Perjalanan (9), Siap Lompat Kodok di Tahun 2018

28 Maret 2018   08:57 Diperbarui: 28 Maret 2018   10:20 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dari jendela  hotelF1 Paris Porte de Montmartre di pinggiran kota mode ini, saya menatap ke luar menyaksikan pohon-pohon yang tek berdaun lagi, luruh digerus musim dingin yang kini sedang berjalan.

Siang yang tak terasa menyapa membuat malas memulai jejak langkah. Masih dalam nuansa tahun baru, di almanak seperti lazimnya tercetak merah tanggal itu. 1 Januari 2018.

Masih terasa semua persendian agak berat digerakkan, sisa semalam suntuk tadi malam, berjalan entah berapa jauh, menyusuri jalan dan trotoar Paris, meresapi sudut-sudut kekumuhan kota yang beku.

Pemandangan seperti itu, begitu banyak terhampar di setiap bagian kota di negeri saya. 

Ini bukan Jakarta. Tapi Paris, sebuah metropolis yang jadi impian banyak orang untuk dikunjungi. Janganlah berpikir bahwa Paris itu hanya Eiffel atau Champs-Elysees semata. Layaknya kota-kota besar dunia, Paris juga banyak bertaburan spot kumuh yang bikin mata resah.

Saya melihatnya, dan puas menyaksikannya. Suatu ketika saya akan mengatakan, bahwa negeri saya lebih indah. Kota tempat tinggal saya lebih nyaman dan mengasyikkan. Itu suatu ketika!

Saya teringat, betapa ramainya Museum Louvre yang saya kunjungi kemarin. Begitu megah, luas, mewah dan begitu sangat menakjubkan. Untuk menuntaskan dalam sehari museum terbesar di dunia itu, saya pikir sangat tak mungkin. Apalagi bila pikiran di kepala kita ingin mendefinisikan setiap obyek walau itu hanya lukisan-lukisan dan patung-patung. Itu sudah tak mungkin.

Sebab, satu saja obyek seperti obyek yang nampak di belakang saya ini, sangat susah terdefinisikan apa maksudnya, dan apa makna di balik adanya dua buah piramida, satu kecil dan yang satunya lagi besar tapi terbalik, di mana ujung runcingnya saling bertemu. Pas.

Saya hanya mau mengatakan, bertolak dari obyek itu saya siap lompat kodok menghadapi tahun 2018 ini. Lompat katak menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Dalam pengertian saya, lompat kodok adalah step by step. Saya mau memulainya dari langkah awal setiap upaya,usaha dan ikhtiar di tahun 2018 ini. Saya tak akan langsung lompat ke ketinggian atau ke kedalaman yang tak sanggup saya meraihnya. Seperti masa-masa silam. Takutnya, saya terbentur lagi. Jatuh dan tak sanggup bangkit, Sodara!

Apalagi di negeri saya, tahun 2018 sudah memasuki tahun politik. 

ZT-Paris, 1 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun