Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Status Perjalanan (8), Lukisan King Leonidas

26 Maret 2018   23:51 Diperbarui: 27 Maret 2018   00:21 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Saya putuskan di penghujung tahun 2017, untuk berkunjung ke Musee du Lourve, museum  terbesar di dunia. Untuk kedua kalinya saya ke museun seni ini.  Di situ kami akan menghabiskan siang, sebelum malamnya ke kawasan Eiffel Tower menyongsong pergantian tahun, ke 2018.

Louvre dikunjungi oleh sekitar 8 juta orang setiap tahunnya.  Museum yang dibangun pada abad ke-12 di masa pemerintahan Raja Phillip, yang merupakan bangunan bekas tempat tinggal raja Prancis, Louis XIV.

Musee du Lourve  berlokasi di antara dua sungai besar, yaitu sungai Seine dan sungai Rue de Rivoli. Di sungai Seine  ada tembok cinta yang legendaris.  Di alun-alun Louvre yang luas, berdiri megah pas di tengah sebuah bangunan kaca berbentuk piramida, sebagai pintu masuk utama, sekaligus trademark museum ini. Di bawah piramida itu ada kembarannnya yang terbalik. Dan sebuah piramida kecil seakan menopang piramida terbalik itu dengan masing-masing ujungnya yang runcing bertemu.

Bagi yang akan berkunjung ke Paris, Louvre harus dimasukkan dalam kunjungan prioritas setelah Eiffel. Gambaran Louvre serta piramida itu secara gamblang diulas dalam novel Da Vinci Code karya Dan Brown, dan telah di angkat ke layar dengan judul yang sama 12 tahun yang lalu. Di situ Tom Hanks memerankan Robert Langdon.

Karya Leonardo Da Vinci yang tak ternilai harganya terpajang di salah satu dinding Louvre. Seorang gadis cantik yang ia beri nama Monalisa, yang konon semakin ditatap, makin hidup sorot matanya. Saya berusaha membuktikannya, fokus menatap Monalisa, tapi matanya tak kunjung berkedip ke saya. Malah kaki saya terasa sakit diinjak pengunjung lain, yang nampak berdesak-desakan. 

Di balik dinding lukisan Manolisa, nampak begitu banyak lukisan dari ratusan tahun lalu,  karya pelukis-pelukis terkenal di dunia, yang nama-namanya tercantum dalam buku sejarah.

Saya menyelinap di antara kerumunan orang-orang, dan tiba  di depan sebuah lukisan raksasa yang langsung menarik perhatian saya. Di situ anak lelaki saya pun memelototinya. Ini lukisan King Leonidas karya David (Jacques-Louis) 1748+1825. Ia berada di balik ruangan Monalisa di museum Louvre, Paris.

Anda ingat film berjudul 300?

Ini dia! --- di Musee du Lourve Paris.

ZT-Paris, 31 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun