Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumitnya Mencukur Anak

13 Maret 2018   19:07 Diperbarui: 13 Maret 2018   19:30 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abang Tukang Cukur itu tersenyum, mengangguk-ngangguk. "Memang mencukur anak-anak lebih rumit, Mas," ungkapnya.

"Tapi ongkosnya lebih murah kan?"

Tukang cukur itu manatap saya. 

Saya menerawang. Biasanya perlakuan ibu-ibu yang anaknya sedang ditangani tukang cukur keliling kampung itu, kadang kebangetan. Anaknya begitu rumit dihadapi, malah ibu-ibu itu minta diskon lagi.

Padahal, tarif tukang cukur, barbershop dan salon kecantikan, dari dulu hingga zaman now, untuk anak-anak itu lebih murah kan?

Walaupun anak-anak lebih rumit dicukur.

ZT -- Kemayoran, 13 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun