Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kutemukan "Buroncong" di Jalan

11 Maret 2018   14:47 Diperbarui: 11 Maret 2018   15:23 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini cerita bulan lalu ketika saya ke Makassar. Begini:

Baru saja saya keluar dari warung makan Pallubasa Serigala, ketika saya temukan penjual "Buroncong" itu di tepi jalan. Saya menghampirinya sebelum saya naik ke mobil.

Saya langsung pesan sederet Buroncong yang sedang berada di atas tungku pembakaran. Tungku pembakaran itu terbuat dari seng tebal segi empat yang menyatu bersama gerobak sederhana milik Penjual Buroncong itu. Di atas tungku seng itulah terletak cetakan Buroncong yang terdiri dari dua deret cekungan serupa busur derajat. Sederet bisa menghasilkan 12 biji Buroncong yang manis kegurih-gurihan. 

Pokoknya lezatlah dan nikmat, terlebih ketika Buroncong itu dinikmati bersama kopi di salah satu warkop yang banyak bertebaran di Makassar.

Jadi, sederet Boroncong panas yang saya beli itu hanya Rp. 10.000, sudah dapat 12 biji. Tentu saya tidak mau ambil yang sudah tersedia dalam boks kaca, yang telah lama tercungkil dari pemangganya itu.

Sensasi menikmati Buroncong itu ketika masih panas. Dan, yang bikin aroma khas dan kelezatannya terasa oke jikalau kue khas Makassar ini di panggang di atas kayu bakar.

Sesungguhnya penjual Buroncong ini berkeliling, dengan gerobaknya itu. Tetapi banyak juga penjual Buroncong yang memilih ngetem di tempat-tempat ramai didatangi orang. Seperti di depan warung makan dan warung kopi. Di dekat toko-toko yang disesaki orang belanja. Atau di sudut-sudut jalan atau lapangan yang jadi pusat kunjungan warga di Kota Makassar.

Seingat saya Buroncong yang enak di Makassar itu berada di depan Warkop Tongsang di Jalan Pasar Ikan, Makassar. Tapi di 

situ adanya pada pagi hari, dan biasanya sudah habis sebelum pukul 10.00 WITA.

Ada juga penjual Buroncong yang pernah saya temukan di sekitar Toko Agung di Jalan Dr Ratulangi depan Mal Ratu Indah, Makassar. Enak sekali Buroncong yang di jual di tempat ini.

Nah, agar tidak penasaran, saya nukilkan  cara bikin Buroncong sekalian bahan-bahannya dari makassarkuliner.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun