Songkolo. Siapa yang tak kenal makanan khas di Makassar itu? Menyebut namanya, orang Makassar pasti tahu dan bilang, "Oh, itu... songkolo hitam atau putih?"
Songkolo hitam itu terbuat dari beras ketan hitam yang di atasnya ditaburi kelapa parut, sementara songkolo putih dari beras ketan putih dimana diatasnya biasanya ditaburi Sambala Kaluku --serundeng bahasa Indonesianya. Namun nikmat juga Songkolo Hitam dimakan bersama serundeng.
Nah, Songkolo ini biasanya dimakan bersama sambel goreng pedas dan ikan kering teri, atau ikan bete-bete (ikan petek) kering yang digoreng. Lebih nikmat lagi jika dipadukan dengan telur bebek asing.Â
Di Makassar, songkolo biasa di temukan pada pagi hari di warung kopi yang buka mulai subuh. Â Atau di depan pasar tradisonal pada malam hari ketika pasar sudah tutup.
Memang, Songkolo juga asyik dinikmati pada malam hari. Makanya banyak juga penjual Songkolo yang buka hanya pada malam hari. Ada juga yang buka 24 jam seperti tempat penjual Songkolo yang paling populer di Makassar. Begitu ramai pada malam hari. Namanya Songkolo Bagadang. pengunjungnya antrian, terutama pada malam hari. Semakin larut malam semakin ramai. Bagadang artinya begadang.
Inilah tempat berlabuh favorit bagi aktifis mahasiswa sejak dulu. Atau siapa saja warga kota yang mengalami cipuru'lantang bangngialias lapar di tengah malam.
Dan, songkolo yang Anda pesan tak pernah berlebih ataupun kurang. Semuanya tertakar. Ditimbang sebelum tersaji di hadapan Anda.
Nikmatnya....
ZT - Kemayoran, 4 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H