CANGGORENG
Penjual kacang ini dulu keliling kampung, ternyata sekarang masih ada. Sudah masuk kota dan tetap pakai sepeda dilengkapi lampu minyak yang dengan api menyala-nyala, anti hujan.Â
Penjual kacang keliling ini beredar hanya malam hari, dan biasanya nongkrong di acara pesta perkawinan yang sedang di laksanakan di rumah warga.
Apalagi pesta perkawinan yang dimeriahkan oleh grup orkes melayu, Â pasti penjual kacang ini laris manis.
Selain kacang goreng dan kacang rebus yang dijajakan, ia juga membawa telur asing dan gogoso. Gogoso ini makanan khas Makassar sejenis lemper dari beras ketan yang tebungkus daun pisang dan dibakar.Â
Jika ia sudah keliling kampung, dari jauh sudah terdengar teriakannya, "Canggorenggggg....!"
Teriakam itu berartinya kacang goreng.
ZT - Makassar, 15 Februari 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H